TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin sangat yakin terpilih kembalinya Presiden Rusia, Vladimir Putin, menjadi orang nomor satu di negara itu karena masyarakat Rusia sangat mempercayainya.
Optimisme itu disampaikan Kremlin di tengah keraguan sejumlah orang yang bingung apakah Presiden Putin benar-benar akan memimpin Rusia selama 16 tahun ke depan.
Sebuah lembaga nirlaba pemantau independen pemilu, Golos, menuding proses pemungutan suara cacat. Akan tetapi, Juru bicara Presiden Putin, Dmitry Peskov, mengatakan hasil pemilu itu adalah sikap empatik alami yang mengukur seberapa dalam kepercayaan masyarakat Rusia terhadap Presiden Putin dalam menjalankan pemerintahan.
“Ini jelas sebuah kemenangan. Apa yang terjadi sebenarnya adalah referendum kemenangan atas kepercayaan terhadap Presiden Putin,” kata Peskov, seperti dikutip dari reuters.com.
Presiden Putin berterima kasih kepada pada pendukungnya atas kemenangan tersebut dan kepercayaan yang diberikan. Dia mengatakan Rusia membutuhkan kestabilan dan waktu untuk memperkuat negara.
Golos sebelumnya mengatakan pihaknya telah mencatat beberapa penyimpangan selama pemilu, di antaranya pemungutan suara dan kasus-kasus yang meluas seperti para pemilik usaha yang meminta para pegawai agar memberikan suara.
Presiden Putin telah mencatatkan diri dalam sejarah sebagai pemimpin terpanjang masa jabatannya di era sejarah modern Rusia sejak Josef Stalin. Presiden Putin mengatakan dia belum memutuskan soal masa depan politiknya dan ingin para abdi negara tidak teralihkan oleh pertanyaan siapa suatu hari nanti yang akan meneruskan kepemimpinannya.
Warga Rusia membuka jalan bagi Putin untuk menjadi presiden lagi. Hal tersebut menyusul diumumkannya hasil pemilu nasional yang memenangkan amandemen konstitusi Rusia dengan perolehan suara 78 persen.
Amandemen tersebut membuka jalan Putin untuk kembali menjadi Presiden Rusia karena mengulang kembali durasi kepemimpinannya ke angka nol. Dengan kata lain, 20 tahun masa kepemimpinan Putin di Rusia akan dianggap tak ada dan ia bisa kembali mencalonkan diri.
Jika Putin kembali mencalonkan diri sebagai Presiden Rusia dan menang, pria berusia 67 tahun itu bisa memimpin lagi selama 12 tahun (dua kali masa periode). Periode kepemimpinan Putin saat ini akan berakhir di tahun 2024 dan ia bisa memperpanjangnya hingga 2036 dengan konstitusi yang baru.
Pandangan publik saat ini terbelah. Ada yang berpandangan dia akan mencoba lagi untuk bertahan di pemerintahan selama dia mampu. Sedangkan beberapa memprediksi Putin mungkin akan mengundurkan diri pada 2024, namun tetap mempertahankan pilihan sehingga dia tidak menjadi bebek lumpuh.