Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Inggris Tawarkan Kewarganegaraan kepada 3 Juta Warga Hong Kong

image-gnews
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama pidato kenegaraan dari Downing Street No 10 di tengah wabah penyakit virus corona masih berlanjut, London, Inggris, 10 Mei 2020. [Andrew Parsons / No 10 Downing Street / Handout melalui REUTERS]
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama pidato kenegaraan dari Downing Street No 10 di tengah wabah penyakit virus corona masih berlanjut, London, Inggris, 10 Mei 2020. [Andrew Parsons / No 10 Downing Street / Handout melalui REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Boris Johnson menawarkan kewarganegaraan kepada 3 juta warga Hong Kong yang kerja dan tinggal di Inggris setelah UU Keamanan Nasional Hong Kong diberlakukan.

Johnson mengatakan kepada House of Commons pada Rabu bahwa ia akan melanjutkan langkah itu setelah Cina memberlakukan undang-undang tersebut di kawasan semi-otonom pada hari Selasa, dikutip dari Business Insider, 2 Juli 2020.

Undang-undang yang ditentang oleh Inggris, Uni Eropa, dan AS, dirancang untuk membatasi protes anti-pemerintah di Hong Kong. Polisi di Hong Kong mengatakan mereka menangkap 300 lebih demonstran pada hari Rabu di bawah UU Keamanan Nasional Hong Kong.

Johnson mengatakan undang-undang tersebut melanggar Deklarasi Bersama Cina-Inggris yang ditandatangani oleh Inggris dan Cina pada tahun 1984.

Sebagai balasan, pemerintah Inggris akan menawarkan semua warga Hong Kong yang memenuhi syarat untuk mengajukan paspor nasional Inggris ke luar negeri dan tanggungan mereka yang berjumlah sekitar 3 juta orang, kata Johnson. Setelah lima tahun, mereka akan memenuhi syarat untuk mengajukan status menetap di Inggris selama satu tahun lagi, kemudian mereka akan memenuhi syarat untuk kewarganegaraan Inggris penuh.

"Diberlakukannya undang-undang keamanan nasional ini merupakan pelanggaran yang jelas dan serius terhadap Deklarasi Bersama Cina-Inggris," kata Johnson kepada anggota Parlemen Inggris pada Rabu. "Itu melanggar otonomi tingkat tinggi Hong Kong dan bertentangan langsung dengan hukum dasar Hong Kong."

Ribuan warga turun ke jalan menolak UU Keamanan Nasional Hong Kong pada Rabu, 1 Juli 2020. Reuters

Pemerintah Inggris memperkirakan bahwa pada Februari ada 349.881 pemegang paspor nasional Inggris di luar negeri dan 2,9 juta orang yang berhak mendapatkannya di Hong Kong.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengatakan akan membiarkan warga negara Inggris di Luar Negeri, orang-orang yang menjadi warga negara Hong Kong sebelum 1997 dan tanggungan mereka, datang dari Hong Kong untuk bekerja atau belajar di Inggris selama lima tahun.

Mereka kemudian akan dapat mengajukan status menetap dan jika berhasil dapat mengajukan permohonan kewarganegaraan satu tahun kemudian, dikutip dari Sky News.

Raab juga mengutuk penangkapan demonstran di Hong Kong karena memajang spanduk dan bendera pro-kemerdekaan meski tidak melakukan kekerasan.

Polisi menembakkan senjata semprotan merica dan gas air mata, dengan meriam air yang juga digunakan untuk membubarkan pengunjuk rasa.

Ribuan demonstran berkumpul untuk pawai tahunan yang menandai peringatan penyerahan bekas jajahan Inggris ke Cina pada tahun 1997.

UU Keamanan Nasional Hong Kong yang dibuat oleh Beijing membuat kegiatan separatis, subversif, serta intervensi asing dalam urusan internal Hong Kong, terancam hukuman penjara seumur hidup.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 jam lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

1 hari lalu

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya. Foto: Canva
Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

1 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

5 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

5 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

6 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

9 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

11 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

11 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.