TEMPO.CO, Jakarta - Vatikan telah memanggil Duta Besar Amerika Serikat dan Israel sehubungan dengan aneksasi Tepi Barat yang diprotes keras Palestina.
Kardinal Pietro Parolin mewakili Vatikan kemarin mengadakan pertemuan dengan Duta Besar AS Callista Gingrich dan Duta Besar Israel Oren David.
Seorang sumber diplomatik senior mengatakan kepada Reuters bahwa Kardinal Pietro Parolin, menteri luar negeri Vatikan dan diplomat Vatikan menyatakan tentang keprihatinan Takhta Suci tentang kemungkinan tindakan sepihak yang dapat membahayakan upaya perdamaian antara Israel dan Palestina, serta menimbulkan situasi yang sulit di Timur Tengah.
Kardinal Pietro Parolin hari ini meminta kepada para pihak yang terlibat untuk melakukan segala kemungkinan untuk membuka kembali proses negosiasi langsung berdasarkan Resolusi PBB yang relevan.
Takhta Suci menyatakan harapan bahwa pembukaan kembali negosiasi langsung, dibantu oleh langkah-langkah yang dapat membangun kembali kepercayaan timbal balik dapat memungkinkan pihak Israel dan Palestina memiliki keberanian untuk mengatakan ya untuk bertemu dan tidak untuk konflik.
"Iya untuk berdialog dan tidak dengan kekerasan; iya untuk negosiasi dan tidak untuk permusuhan; iya untuk menghormati perjanjian dan tidak untuk tindakan provokasi; iya untuk ketulusan dan tidak untuk bermuka dua".
Kalimat ini dikutip dari ceramah Paus Fransiskus pada doa untuk perdamaian di Tanah Suci di Taman Vatikan pada 8 Juni 2014, di mana ia bergabung dengan Presiden Israel Shimon Perez dan pemimpin Palestina Mahmoud Abbas.
Palestina menginginkan Tepi Barat untuk negara masa depan. Dalam unjuk rasa persatuan Palestina, sekitar 3 ribu orang di Jalur Gaza, termasuk anggota partai populer Fatah dan kelompok saingannya Hamas memprotes rencana aneksasi Tepi Barat oleh Israel.
REUTERS | AMERICA MAGAZINE | ADITYA NUGROHO