TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Tokyo pada Rabu, 1 Juli 2020, mengkonfirmasi ada 67 kasus baru virus corona di Ibu Kota Jepang tersebut. Penambahan itu adalah yang terbanyak untuk kasus harian virus corona di Jepang sejak status darurat dicabut pada akhir Mei 2020.
Situs reuters.com melaporkan ini adalah yang keenam kalinya penambahan kasus virus corona di Tokyo lebih dari 50 kasus.
Para tenaga medis melihat aksi tim aerobatik Blue-Impulse dari Angkatan Udara Jepang saat beraksi di langit untuk memberi hormat pada para tenaga medis yang telah berjuang menjadi garda terdepan melawan virus corona di atas Rumah Sakit Self-Defense Forces Central Hospital di Tokyo, Jepang, 29 Mei 2020. REUTERS/Issei Kato
Gubernur Tokyo Yuriko Koike dan Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura sudah melakukan pertemuan untuk mendiskusikan situasi penyebaran wabah virus corona di Ibu Kota Tokyo. Pada Selasa, 30 Juni 2020, Gubernur Nishimura memperkenalkan kriteria pemantauan baru untuk memperingatkan masyarakat Tokyo atas kemungkinan gelombang kedua virus corona.
Sedangkan japantimes.co.jp mewartakan penambahan kasus virus corona juga terjadi di Prefecture Kanagawa. Data per Selasa, 30 Juni 2020, memperlihatkan ada penambahan dari 7 kasus menjadi 31 kasus di area itu atau kenaikan itu yang tertinggi dalam sebulan terakhir.
Sementara itu di wilayah Yokohama, Jepang, 28 kasus dari total 31 kasus virus corona di daerah tersebut, adalah pegawai laki-laki dari sebuah klub di Yokohama. Hal yang sama juga terjadi di area Tokyo, di mana sebagian besar mereka yang tertular virus corona adalah pekerja di tempat hiburan malam.