TEMPO.CO, Melbourne – Otoritas negara bagian Victoria mulai menerapkan lockdown Covid-19 di sejumlah wilayah Kota Melbourne dengan melarang warga meninggalkan rumah.
Warga hanya diizinkan ke luar rumah untuk empat alasan. Pertama adalah berbelanja kebutuhan sehari-hari. Alasan kedua adalah untuk berolahraga, alasan medis, dan terakhir untuk bekerja jika tidak bisa bekerja dari rumah.
“Warga diharapkan membatasi kegiatannya dan beraktivitas di sekitar rumah saja,’ begitu dilansir 9News pada Rabu, 1 Juli 2020.
Sydney Morning Herald melansir, negara bagian Victoria mencatat lonjakan kasus baru Covid-19 sebanyak 73 kasus pada Selasa.
Ini memicu pemerintah untuk segera menerapkan lockdown di sebagian wilayah Kota Melbourne.
“Ada total 301 orang terpapar Covid-19, yang sumbernya tidak diketahui,” begitu dilansir Sydney Morning Herald.
Mereka adalah warga setempat yang tidak berpergian ke luar negeri dan tidak berinteraksi dengan orang yang diketahui terkena paparan Covid-19.
Seperti diberitakan otoritas negara bagian Victoria, Australia, menerapkan lockdown Covid-19 atau pelarangan aktivitas sosial dan ekonomi terhadap sekitar 300 ribu warga di sebelah utara Melbourne.
Karantina wilayah ini berlaku selama sebulan sejak Rabu, 1 Juli 2020 ini, untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19 atau virus Corona.
Ada 30 wilayah pemukiman di pinggir Kota Melbourne, yang terkena lockdown ini.
“Kebijakan ini diambil setelah dua pekan terakhir terjadi kenaikan kasus baru Covid-19 sebanyak dua angka di negara bagian terpadat kedua di Australia ini,” begitu dilansir Reuters pada Rabu, 1 Juli 2020.
Selama ini, Australia mengalami wabah Covid-19 yang relatif lebih ringan dibandingkan negara Barat lainnya.
Otoritas kesehatan setempat mencatat Australia memiliki 7.920 kasus baru Covid-19 dengan 104 orang tewas.
“Namun, lonjakan kasus baru dua pekan terakhir ini memicu kekhawatiran terjadinya gelombang kedua Covid-19,” begitu dilansir Reuters.
Kekhawatiran sama juga terjadi di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Cina, dan beberapa negara Amerika Latin.
Hingga Ahad kemarin, jumlah kasus Covid-19 mencapai sekitar 10 kasus dengan lebih dari 500 ribu orang meninggal. Ini semua terjadi dalam tujuh bulan terakhir.
Seperti dilansir Channel News Asia, wabah Covid-19 ini pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, Cina bagian tengah pada Desember 2019. Wabah yang mengakibatkan sakit paru-paru ini menyebar dengan cepat ke berbagai negara dengan salah satunya lewat jalur penerbangan komersil.