TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah foto seorang perempuan bertugas sebagai pasukan pengawal Kerajaan Arab Saudi viral di Twitter. Foto itu menyoroti semakin meluasnya peran perempuan Arab Saudi menyusul kian terbukanya kesempatan-kesempatan bagi perempuan.
Selama bertahun-tahun, perempuan Arab Saudi tidak diberi kesempatan untuk berkarir di bidang militer atau menyetir mobil. Aturan yang ketat telah membatasi kebebasan perempuan Arab Saudi.
Akan tetapi, di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang mengusung rencana Visi 2030, perempuan telah diberikan lebih banyak hak-hak dan kebebasan. Pada Februari 2018, Arab Saudi memberikan perempuan kesempatan untuk masuk militer dan menjaga keamanan beberapa kementerian, bekerja di departemen investigasi kriminal, bergabung di patroli keamanan dan mengamankan ibadah (haji dan umrah).
— (@sattam_al_saud) June 25, 2020
Pada Oktober 2019, Kerajaan Arab Saudi membuka Angkatan Bersenjata perempuan (semacam Kowad/Polwan) dan meyakinkan mereka bisa menjabat di berbagai tingkat jabatan.
“Salah satu tugas pengawal kerajaan adalah memberikan perlindungan dan keamanan kepada Raja dan tamunya selama acara peringatan atau konferensi. Secepatnya, pasukan pengawal kerajaan perempuan akan bertugas mendampingi tamu atau delegasi perempuan. Ini hal yang indah dan penting,” kata Pangeran Sattam bin Khaled al-Saud, dalam keterangan foto itu seperti dikutip dari english.alarabiya.net.
Tidak ada keterangan lokasi pengambilan foto. Akun Saudi Women Stories dalam kicauannya menyebut foto itu adalah sebuah kehormatan dan gambar yang indah pasukan pengawal kerajaan Arab Saudi perempuan. Tugas pasukan pengawal kerajaan Arab Saudi di antaranya menjaga House of al-Saud dan keluarga kerajaan.
Pasukan pengawal kerajaan juga memiliki tugas yang sama seperti tentara professional dan punya reputasi bagus. Pada 2018, data Bank Dunia memperlihatkan sekitar 20 persen perempuan Arab Saudi pengangguran ketika tentara perempuan baru digagas. Visi 2020 yang diusung Mohammed bin Salman diantaranya menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan kepada warga Arab Saudi, khususnya perempuan.