TEMPO Interaktif, Madrid, Spanyol:
Misteri jatuhnya pesawat jet MD 82 Spanair di Bandara Barajas, Madrid Spanyol 20 Agustus lalu mulai terkuak. Hasil investigasi awal yang dikutip media-media Spanyol hari ini menyebut bahwa tragedi yang menewaskan 154 penumpang dan awak pesawat itu terjadi akibat tidak berfungsinya flap pada saat pesawat lepas landas.
"Tragedi bisa dihindari bila pengelola Spanair mengikuti petunjuk keamanan yang bahkan sudah dikeluarkan oleh pembuat pesawat 20 tahun lalu," demikian dikutip harian Spanyol El Pais dari laporan pendahuluan tim investigasi.
Menurut laporan itu, Boeing, pembuat pesawat, sudah mengingatkan bahwa setiap pilot harus ekstra waspada bila alarm berbunyi yang menandakan terjadinya masalah pada flap. Rekomendasi Boeing ini dikeluarkan karena kejadian serupa telah menyebabkan pesawat sejenis jatuh di Amerika Serikat pada tahun 1982 lalu.
Apa yang terjadi dalam kasus Spanair adalah, alarm itu tidak berfungsi sehingga kegagalan flap pun tak terdeteksi. Akibatnya fatal, pesawat jatuh setelah sempat lepas landas sebentar.
Flap adalah sejenis sayap kecil yang terpasang di sayap utama. Fungsi alat ini adalah menambah daya angkat saat pesawat lepas landas atau mendarat. Tanpa flap yang mengembang sesuai perintah pilot, pesawat kehilangan daya angkatnya, oleng, lalu jatuh. Inilah yang terjadi dengan Spanair. Pesawat itu miring kekiri beberapa detik setelah lepas landas, lalu jatuh dan terbakar.
Daru Priyambodo | AFP