TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Kolombia Ivan Duque pada Jumat, 26 Juni 2020, mengingatkan sistem kesehatan masyarakat Venezuela seperti bom waktu. Pihaknya pun prihatin pada kurangnya informasi kondisi wabah virus corona di Venezuala yang secara geografis bertetangga dengan Kolombia.
Kolombia sudah lama menjadi tempat incaran warga Venezuela yang menginginkan kehidupan ekonomi dan sosial yang lebih baik. Sekarang ini, Kolombia sedang berusaha mengendalikan penyebaran virus corona di negara itu, yang secara geografis juga berbagi perbatasan dengan Brazil, salah satu negara yang terpukul oleh wabah virus corona di dunia.
“Pada kasus Venezuela, informasi yang diberikan tidak ada. Di sana tidak ada rumah sakit yang bagus atau kapasitas epidemologi yang mumpuni. Sudah sangat lama mereka tidak punya program vaksinasi yang digarap dengan serius. Saya rasa, Venezuela adalah sebuah bom waktu dari sudut pandang kesehatan masyarakat,” kata Presiden Duque, seperti dikutip dari reuters.com.
Seorang pria menggunakan kantong plastik sebagai masker di Caracas, Venezuela, 14 Maret 2020. Warga menggunakan berbagai cara untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona salah satunya dengan mengenakan masker plastik dan sarung tangan. REUTERS/Carlos Jasso
Di Venezuela, ada 4.600 kasus virus corona dan 39 pasien meninggal karena virus ini. Sedangkan di Kolombia, dilaporkan ada sekitar 80.600 kasus virus corona dan lebih dari 2.600 kematian.
Dokter-dokter di Venezuela mengecam kurangnya tempat tidur di rumah sakit, suplai kebutuhan medis, terbatasnya masker untuk digunakan di ruang-ruang terbuka. Mereka juga kecewa dengan penggunaan hotel-hotel murah untuk mengkarantina pasien virus corona.
Pemerintahan Presiden Duque tidak mengakui Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Sebaliknya menuding Maduro menyembunyikan geng-geng kriminal dan pemberontak sayap kiri.
Pada bulan lalu, Kolombia mengirimkan lebih banyak tentara ke wilayah perbatasannya di Brazil untuk menghentikan orang-orang tak berdokumen menyeberangi perbatasan menyusul kenaikan kasus-kasus baru virus corona.