TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara anggota Uni Eropa pada Jumat, 26 Juni 2020 gagal menyelesaikan daftar akhir negara-negara aman yang warganya boleh berkunjung ke Benua Biru. Penetapan negara-negara aman dari virus corona ini terkait rencana Uni Eropa yang akan menghapus kewajiban karantina mandiri terhitung mulai Rabu, 3 Juli 2020.
Duta Besar dari ke-27 negara anggota Uni Eropa meminta harus kriteria negara mana saja yang warganya boleh tidak menjalani karantina mandiri saat datang ke Benua Biru. Sumber mengatakan Amerika Serikat, Brazil dan Rusia tidak masuk dalam daftar.
Sejumlah perawat menangani pasien virus Corona di rumah sakit Cardiologique du Nord di Paris, Prancis, 22 April 2020. Hingga Selasa (28/4), jumlah kematian akibat COVID-19 telah berjumlah 211.522 jiwa. REUTERS
Situs reuters.com mewartakan ada sekitar 10 – 20 negara yang masuk dalam daftar yang warganya boleh tidak melakukan karantina 14 hari saat mereka tiba di Eropa. Akan tetapi, para Duta Besar tersebut masih belum yakin dengan daftar tersebut dan ingin berkonsultasi dengan pemerintah masing-masing.
Diskusi mengenai hal ini berlangsung sampai tengah malam, di mana negara-negara anggota Uni Eropa berharap bisa memberikan jawaban pada Sabtu sore, 27 Juni 2020. Sumber di Pemerintah Amerika Serikat mengatakan para penumpang dari Negeri Abang Sam boleh ke Eropa kalau mereka memenuhi kriteria, seperti lolos pengecekan suhu tubuh.
Sebelumnya Komisi Eropa sudah diberi tahu kendali wilayah perbatasan antar negara Eropa akan dicabut, lalu secara bertahap Eropa akan membuka diri bagi masuknya WNA. Namun penerapan rencana ini masih belum mulus.
Yunani menginginkan ada tes virus corona bagi WNA yang datang dari negara-negara Eropa, termasuk dari Prancis, Italia, Belanda dan Spanyol. Mereka juga diminta melakukan karantina mandiri sampai hasil tes virus corona diketahui. Sedangkan Republik Ceko masih belum bisa menerima masuknya turis dari Portugal, Swedia dan beberapa daerah di Polandia.
Lembaga European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC) menyebut negara seperti Tanzania, Turkmenistan dan Laos sudah tidak ada laporan kasus baru virus corona dalam dua pekan terakhir.
Data ECDC dalam dua pekan terakhir sampai 25 Juni 2020 ada beberapa negara yang penyebaran virus coronanya lebih buruk dari Uni Eropa, diantaranya Amerika Serikat, Meksiko, Brazil, beberapa negara di Amerika Latin, Rusia, Afrika Selatan dan Arab Saudi.