TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok petani Vietnam menanam padi pada malam hari karena tidak tahan dengan gelombang panas pada siang hari.
Para petani dari komune Tam Thanh mengatakan mereka terpaksa untuk bertani di malam hari di ladang pinggiran ibu kota Hanoi untuk menghindari suhu terik siang hari yang semakin panas dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Temperatur naik satu atau dua derajat (Celcius) setiap tahun," kata Le Van Ha, 40 tahun, yang menyalahkan penebangan pohon di daerah atas perubahan suhu ekstrem, seperti dilansir dari Reuters, 26 Juni 2020.
Ha, yang tidak ingin anak-anaknya mengikuti jejaknya menjadi petani, mengatakan ia sekarang bangun jam 2 pagi untuk menghindari bertani di kondisi siang hari yang gerah.
Meskipun bekerja di malam hari telah memangkas produktivitas, ia mengatakan mereka dapat tetap bekerja lebih lama dengan menghindari panas.
Seorang petani lain, Thai Hong Ngoc, 50 tahun, mengatakan penanaman pada malam hari agak menguntungkan karena lebih sedikit tanaman padi yang layu karena panas yang ekstrem, dan dia bersyukur bahwa mereka sekarang memiliki mesin yang dapat digunakan untuk panen.
"Jika saya harus memanen tanaman secara manual seperti sebelumnya, pasti saya akan meninggalkannya. Terlalu panas," kata Ngoc.
Vietnam dilaporkan mencatat rekor suhu tertinggi pada tahun lalu dengan 43,4 derajat Celsius di provinsi Ha Tinh di Vietnam tengah.
Seorang pejabat di Pusat Ramalan Cuaca Hidro-Meteorologi Nasional Vietnam mengatakan banyak bagian negara itu dilanda gelombang panas baru tahun ini, meskipun suhu sejauh ini di bawah rekor tertinggi tahun lalu.
Suhu di bagian utara dan tengah Vietnam berkisar antara 35 hingga 40 derajat Celsius pada hari Kamis, menurut BMKG Vietnam tersebut.