Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

70 Tahun Perang Korea, Moon Jae-in Mau Damai dengan Korea Utara

image-gnews
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bergandengan tangan dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, setelah menonton pertandingan massal The Glorious Country di Stadion May Day, Pyongyang, Korea Utara, 19 September 2018. (Pyongyang Press Corps Pool via AP, File)
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bergandengan tangan dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, setelah menonton pertandingan massal The Glorious Country di Stadion May Day, Pyongyang, Korea Utara, 19 September 2018. (Pyongyang Press Corps Pool via AP, File)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan Moon Jae-in meminta Korea Utara memulai upaya untuk mengakhiri Perang Korea dalam pidato peringatan ke-70 tahun gencatan senjata Perang Korea.

"Kita belum dapat memperingati Perang Korea dengan cara yang tulus. Itu karena Perang belum berakhir," kata Moon dalam pidatonya di acara peringatan pada Kamis malam di Pangkalan Udara Seoul, yang terletak di tenggara ibu kota, dikutip dari Yonhap News Agency, 25 Juni 2020.

Moon menunjukkan bahwa perang tiga tahun itu tidak pernah berakhir, namun hanya berhenti sementara melalui gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Moon menyuarakan harapan bahwa Korea Utara akan berani memulai upaya untuk mengakhiri perang yang disebutnya paling menyedihkan dalam sejarah dunia.

"Jika kita akan berbicara tentang unifikasi, kita harus mencapai perdamaian terlebih dahulu, dan hanya setelah perdamaian berlanjut untuk waktu yang lama kita akhirnya dapat melihat pintu menuju unifikasi," ujar Moon.

Moon menegaskan kembali bahwa Korea Selatan tidak memiliki niat untuk memaksakan sistemnya pada negara tetangganya dan menekankan pentingnya membangun perdamaian terlebih dahulu.

Selain menyerukan perdamaian, Presiden Moon juga menyatakan persaingan kedua Korea atas sistem politik dan ekonomi sudah berakhir sejak lama, dan menyinggung produk domestik bruto Korea Selatan 50 kali lebih besar dan perdagangannya 400 kali lebih besar dari Korut.

"Kami mencari perdamaian dan berniat untuk hidup bersama dengan baik," katanya. "Kami akan terus mencari rute yang saling menguntungkan bagi kedua Korea melalui perdamaian. Sebelum berbicara tentang unifikasi, saya berharap bahwa kita bisa menjadi tetangga yang ramah terlebih dahulu."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peraga memberikan hormat selama upacara peringatan ke-70 gencatan senjata Perang Korea, di dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea, di Cheorwon, Korea Selatan, 25 Juni 2020. [REUTERS / Kim Hong-Ji]

Veteran perang Korea Selatan juga berkumpul untuk memperingati Perang Korea, termasuk satu acara di mana Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin internasional lainnya menyampaikan pesan video.

"Perang belum berakhir dan saya tidak berpikir perdamaian akan datang ketika saya masih hidup," kata Kim Yeong-ho, veteran Korsel berusia 89 tahun, yang menghadiri acara di kota perbatasan Korea Selatan, Cheorwon, dikutip dari Reuters. "Mimpi buruk terus menghantui saya setiap hari."

Sehari sebelum peringatan Perang Korea, Korea Utara secara tiba-tiba mengumumkan keputusan untuk menangguhkan rencana aksi militer terhadap Korea Selatan, setelah berminggu-minggu mengejutkan dunia dengan pemutusan sepihak semua jalur komunikasi bilateral dan pembongkaran kantor penghubung bersama.

Korea Utara merilis laporan 5.500 kata yang menyalahkan Amerika Serikat karena memulai perang, melakukan kekejaman, dan mempertahankan kebijakan bermusuhan selama puluhan tahun yang membuat Pyongyang tidak punya pilihan selain membangun senjata nuklirnya sendiri.

Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai, membuat pasukan PBB yang dipimpin AS secara teknis masih berperang dengan Korea Utara.

Para pemimpin Korea Selatan pada tahun 1953 menentang gagasan gencatan senjata yang membuat semenanjung Korea terbelah dan bukan penandatangan perdamaian yang secara resmi mengakhiri Perang Korea.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

2 jam lalu

Daejeon Red Sparks. (Instagram/@red__sparks)
Demi Laga Red Sparks vs Indonesia All Stars, 2 Rekan Megawati Hangestri Tinggalkan TC Timnas Voli Korea

Red Sparks dipastikan bakal tampil dengan kekuatan penuh dalam laga uji coba melawan Indonesia All Stars pada Sabtu, 20 April 2024.


Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

1 hari lalu

Ilustrasi wanita lajang. shutterstock.com
Apa itu Black Day yang Diperingati Setiap 14 April di Korea Selatan

Black day adalah hari yang didedikasikan untuk para jomblo di Korea Selatan.


Kenalan dengan Member xikers yang Akan Manggung di Jakarta

3 hari lalu

Boy group asal Korea Selatan xikers akan manggung di Jakarta dalam festival Saranghaeyo Indonesia 2024. Berikut masing-masing profil membernya. Foto: The Korea Herald
Kenalan dengan Member xikers yang Akan Manggung di Jakarta

Boy group asal Korea Selatan xikers akan manggung di Jakarta dalam festival Saranghaeyo Indonesia 2024. Berikut masing-masing profil membernya.


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

4 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

5 hari lalu

Bendera AS dan Korea Selatan. REUTERS
Partai Oposisi Menang Pemilu, PM Korea Selatan Putuskan Mundur

Perdana Menteri Korea Selatan mundur setelah partai oposisi menang telak.


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

5 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.


Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

6 hari lalu

Seorang pria memeriksa surat suaranya di tempat pemungutan suara pada pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Hong-ji
Oposisi Korea Selatan Diprediksi Menang dalam Pemilu Legislatif, Jadi Ganjalan untuk Presiden Yoon

Partai oposisi utama Korea Selatan dan sekutu-sekutunya diperkirakan akan memenangkan mayoritas dalam pemilihan legislatif


Menonton Drama Korea, Belajar Kesehatan Mental hingga Budaya Korea

7 hari lalu

Bagi Anda yang ingin menonton drama dengan tema thriller, beberapa list drama Korea detektif berikut ini bisa jadi pilihan. Ada banyak plot twist. Foto: Canva
Menonton Drama Korea, Belajar Kesehatan Mental hingga Budaya Korea

Beberapa drama Korea atau drakor mengajarkan beberapa hal secara populer misalkan soal kesehatan mental hingga budaya Korea Selatan.


AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

8 hari lalu

Rudal Tomahawk mulai diproduksi pada 1970 dan telah mengalami peningkatan, hingga Tomahawk Blok IV, yang dapat menghancurkan target di laut dan di darat. Tomahawk dapat diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam. Amerika Serikat telah mengubah kapal selam kelas Ohio, USS Michigan, shingga dapat membawa 154 rudal Tomahawk. raytheon.com
AS akan Kerahkan Peluncur Rudal Tomahawk di Indo-Pasifik, Hadapi Ancaman Cina?

Amerika Serikat akan mengerahkan peluncur rudal darat yang mampu menembakkan rudal SM-6 dan Tomahawk di kawasan Indo-Pasifik


Satu ABK WNI Kapal Keoyoung Sun yang Selamat Tiba di Indonesia

12 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Satu ABK WNI Kapal Keoyoung Sun yang Selamat Tiba di Indonesia

Seorang ABK WNI yang selamat dari tragedi tenggelamnya kapal Keoyoung Sun di perairan Jepang tiba di Indonesia.