TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani memorandum untuk melindungi nelayan lobster Amerika.
Ini dilakukan karena pemerintah melihat pasar ekspor lobster semakin berkurang.
Pemerintahan Trump juga mengincar Cina dengan sanksi jika komitmen pembelian yang telah disepakati sejak awal tidak dipenuhi.
“Jika komitmen pembelian itu tidak dipenuhi, kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat telah mendapat arahan untuk mengenakan sanksi balasan kepada industri seafood Cina,” kata Peter Navarro, penasehat ekonomi AS, seperti dilansir Reuters, Kamis, 25 Juni 2020.
Navarro mengacu kepada kesepakatan dengan Cina soal penjualan lobster senilai sekitar US$150 juta atau sekitar Rp2.2 triliun.
Ini merupakan salah satu poin dalam kesepakatan dagang Tahap I antara AS dan Cina.
Navarro juga mengatakan Trump telah memerintahkan kementerian Pertanian untuk membantu para nelayan lobster.
Ini dilakukan dengan memberi mereka bantuan seperti yang diterima sektor agrikultur lain.
Harapannya, para nelayan lobster tidak mengalami praktek dagang yang merugikan oleh negara lain.
Senator Angus King dari Maine menyambut baik keputusan Trump itu.
Ini akan membantu penjualan nelayan lobster, yang terkena dampak kenaikan tarif oleh Cina.
Pandemi Covid-19 juga membuat penjualan lobster turun karena banyak restoran yang tutup saat lockdown.