TEMPO.CO, Washington – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan sejumlah perusahaan top Cina seperti Huawei Technologies, dan perusahaan pembuat kamera pengawas Hikvision, dimiliki dan dikontrol oleh militer Cina.
Ini bakal digunakan sebagai dasar untuk pengenaan saksi finansial berikutnya oleh AS terhadap Cina dan perusahaan terkait.
Washington menempatkan Huawei dan Hikvision dalam daftar hitam perdagangan pada 2019. Ini dilakukan karena ada kekhawatiran soal keamanan nasional.
Ini juga memicu upaya AS untuk meyakinkan negara sekutu agar tidak menggunakan teknologi Huawei untuk jaringan telekomunikasi 5G.
“Kementerian Pertahanan AS membuat dokumen berisi daftar 20 perusahaan Cina yang beroperasi di AS dan dituding mendapat dukungan militer Cina,” begitu dilansir Reuters pada Rabu, 24 Juni 2020.
Sejumlah perusahaan lain yang termasuk dalam daftar ini adalah China Mobile Communications Group, dan China Telecomunications Corp.
Juga termasuk dalam daftar adalah perusahaan manufaktur pesawat Aviation Industry Corp of China.
Hubungan AS dan Cina semakin menegang belakangan ini karena dipicu sejumlah perbedaan kepentingan dari mulai perdagangan, isu kemerdekaan Taiwan, Hong Kong, Uighur, dan Tibet.
Isu Laut Cina Selatan juga memanaskan hubungan kedua negara. Baru-baru ini, seperti dilansir CNN, militer AS mengirim lagi tiga kapal induk ke Laut Cina Selatan.