TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo, tidak mempermasalahkan rencana Israel mencaplok kawasan Tepi Barat dan lembah Yordan. Menurutnya, hal tersebut adalah hak Israel dan terserah Israel kapan melakukannya.
"Memperluas kedaulatan (atau tidak) adalah keputusan Israel. Mereka yang menentukan," ujar Pompeo sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 24 Juni 2020.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah memastikan bahwa anneksasi Tepi Barat akan dilakukan pada 1 Juli nanti. Spesifiknya, bagian yang akan dicaplok adalah pemukiman Yahudi yang dibangun secara illegal di sana.
Rencana tersebut, klaim Netanyahu, bagian dari "Rencana Timur Tengah" yang Januari lalu diusulkan oleh Presiden Amerika, Donald Trump. Gambaran besar rencana Trump, Israel akan mengambil alih sejumlah kawasan Palestina yang terpecah-pecah dan melakukan demiliterisasi di sana. Dengan kata lain, Palestina berpotensi kehilangan kedaulatannya.
Dikutip dari Reuters, adminstrasi Trump sudah mulai berdiskusi soal apakah akan memberi lampu hijau untuk aneksasi Tepi Barat atau tidak. Sebab, langkah Israel tersebut sudah mendapat reaksi keras baik oleh Palestina, sekutu Amerika di Arab, maupun sekutu di Eropa.
Kabar terbaru, 1000 lebih anggota Parlemen Eropa sudah mengeluarkan surat pernyataan sikap mereka terhadap rencana aneksasi oleh Israel. Mereka mengutuk rencana itu dan memastikan akan membahas isu tersebut dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB. Menurut mereka, aneksasi Tepi Barat akan berdampak fatal pada upaya damai Palestina - Israel.
ISTMAN MP | REUTERS