TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 360 ribu orang yang tinggal di Guetersloh negara bagian North Rhine-Westphalia, Jerman, kembali menjalani lockdown setelah wabah virus corona merebak di sebuah rumah jagal di Guetersloh. Kondisi ini telah memicu kekhawatiran gelombang ke dua virus corona di negara itu.
Situs mirror.co.uk mewartakan Perdana Menteri negara bagian North Rhine-Westphalia, Armin Laschet, mengatakan wilayah Guetersloh akan kembali menjalani lockdown sampai 30 Juni 2020. Guetersloh berpopulasi 360 ribu jiwa dan saat ini telah menjadi area pertama di Jerman yang balik lagi menjalani lockdown setelah banyak otoritas di Jerman secara bertahap melonggarkan aturan pembatasan gerak.
Baca Juga:
Desainer Friederike Jorzig menjahit masker untuk gaun pernikahan di tokonya di Berlin, Jerman, 31 Maret 2020. Masker buatan Friederike ini dibuat khusus bagi pasangan pengantin yang akan menikah di tengah pemberlakuan lockdown di Jerman. REUTERS/Fabrizio Bensch
Laschet dalam keterangannya mengatakan bar-bar, museum, galeri, bioskop, aula olahraga, tempat olahraga dan kolam renang di area Guetersloh akan ditutup. Tempat wisata dan acara barbecue juga tidak diperbolehkan.
“Kami akan mencabut aturan (lockdown) secepatnya ketika kami sudah yakin aman. Ini adalah sebuah langkah pencegahan,” kata Laschet.
Sebelumnya lebih dari 1.500 pekerja di sebuah rumah jagal dan pemprosesan daging di Guetersloh terinfeksi virus corona. Kondisi diperparah saat sejumlah anggota keluar beberapa pekerja itu dan 24 orang lainnya yang tidak ada sangkut pautnya dengan rumah jagal tersebut, ikut tertular virus corona.
Laschet yang saat ini menjadi kandidat kuat pengganti Kanselir Jerman Angela Merkel, dihadapkan pada tantangan untuk mengatasi wabah virus corona di negara bagian yang dipimpinnya. North Rhine-Westphalia adalah salah satu negara bagian yang padat penduduk. Jika Laschet gagal mengatasi wabah ini lebih lanjut, maka ini bisa mencederai peluang politiknya.