TEMPO.CO, Jakarta - Militer Cina dan India memutuskan untuk menarik pasukan mereka dari lembah Galwan usai bertemu pada hari Senin kemarin. Hal itu menjadi bagian dari upaya meredakan tensi antar kedua negara.
Dikutip dari Reuters, penarikan pasukan tersebut akan berlangsung sesegera mungkin. Adapun penarikan spesifik ditujukan ke daerah-daerah beresiko. Salah satunya adalah tempat terjadinya insiden berdarah pada pekan lalu yang berada di sisi timur Ladakh (India).
"Cina dan India sepakat untuk melakukan sejumlah langkah demi meredakan tensi di daerah perbatasan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, Selasa, 23 Juni 2020.
Sebagaimana diketahui, tentara India dan Cina kembali berkelahi pekan lalu di lembah Galwan. Galwan adalah daerah perbatasan yang memisahkan Ladakh (India) dan Aksai Chin (Cina).
Perkelahian antar tentara yang berjaga di sana sesungguhnya bukan hal baru. Tahun ini, hal tersebut sudah terjadi beberapa kali. Namun, perkelahian terbaru mereka menewaskan 20 personil Militer India, menjadikannya yang terparah dalam 4 dekade terakhir.
Baik India dan Cina sama-sama tidak mau disalahkan atas insiden tersebut. Mereka saling klaim bahwa pihak lawan yang bertanggung jawab karena memprovokasi. Bahkan, kedua negara mengancam akan memberikan reaksi keras jika situasi memburuk. Walau begitu, keduanya telah sepakat untuk mengupayakan deeskalasi.
Sebelum memutuskan untuk menarik pasukan, baik India maupun Cina sama-sama memperkuat wilayah perbatasan mereka. Perlengkapan dan personil militer di masing-masing perbatasan ditambah untuk mengantisipasi situasi terburuk. India, misalnya, menerjunkan pasukan militer dengan spesialisasi wilayah pegunungan.
ISTMAN MP | REUTERS