TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Salvador Illa menyatakan bahwa pemerintah akan segera menentukan turis dari negara non-Eropa mana saja yang boleh datang ke Spanyol. Jika tidak ada halangan, kata Illa, keputusan sudah bisa diambil pada pekan ini.
Penentuan tersebut adalah bagian dari pencegahan gelombang baru virus Corona di Spanyol. Sebab, Spanyol tengah mencoba untuk menghidupkan kembali industri pariwisatanya. Sejauh ini, hanya turis dari negara-negara Eropa saja yang sudah diperbolehkan masuk.
"Madrid (Pemerintah Pusat) akan berdiskusi dengan rekan di Uni Eropa untuk menentukan apakah akan mengizinkan turis dari negara luar Eropa untuk datang," ujar Illa sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Senin, 22 Juni 2020.
Menteri Luar Negeri Spanyol, Arancha Gonzalez, melanjutkan, penentuan turis yang diperbolehkan masuk ke Spanyol akan mengacu pada faktor epidemi. Dengan kata lain, akan ada pemilihan ketat.
Perihal pemegang paspor Spanyol yang ingin kembali namun dari negara lain, Gonzalelz memastikan mereka tidak akan dilarang masuk. Pengecualiaan serupa berlaku untuk pekerja medis.
Pemilik usaha pariwisata di Spanyol menunggu dengan was was soal hasil diskusi Uni Eropa dan pemerintah pusat. Miguel Fluxa, pemilik Iberostar Hotel di Mallorca, misalnya, mengatakan bahwa semakin banyak turis yang bisa berwisata, maka semakin mudah baginya untuk menekan kerugian.
"Tahun ini, fokus kami bukan lagi membuat uang, tetapi bagaimana caranya agar tidak rugi besar," ujar Fluxa. Sebagai catatan, Mallorca adalah salah destinasi wisata Spanyol pertama yang dibuka untuk turis.
Per berita ini ditulis, Spanyol telah mencatatkan 246 ribu kasus dan 28 korban jiwa akibat virus Corona (COVID-19).
ISTMAN MP | REUTERS