TEMPO.CO, Jakarta - Wilayah negara bagian Victoria, Australia, pada Minggu, 21 Juni 2020, memperpanjang status darurat nasional selama empat pekan ke depan atau sampai 19 Juli 2020. Keputusan itu diambil dalam upaya menekan penyebaran virus corona antar komunitas.
Negara bagian Victoria di Australia melaporkan ada 19 kasus baru virus corona atau kenaikan pertama sampai dua digit dalam 15 hari terakhir. Di wilayah itu saat ini total ada 1.836 kasus virus corona atau sepertiga dari kasus-kasus virus corona di Australia.
Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Y. Kristiarto S. Legowo, membagikan bantuan sembako kepada WNI di Australia yang masih terdampak pembatasan sosial virus corona, Canberra, Australia, 12-13 Mei 2020.[Dok. KBRI Canberra]
Kenaikan angka virus corona di negara bagian Victoria telah menjadi peringatan bagi negara-negara bagian lain di Australia. Akan tetapi, Wakil Kepala Kesehatan Victoria, Nick Coatsworth mengatakan saat ini masih belum perlu warga menggunakan masker. Sebaliknya warga dianjurkan untuk membatasi aktivitas di luar rumah, tidak berpelukan dan kecup pipi Ketika bertemu kawan. Sebab itu yang lebih penting ketimbang menggunakan masker.
Dikutip dari reuters.com, Menteri Kesehatan negara bagian Victoria, Jenny Mikakos mengatakan sebanyak 210 kasus virus corona di wilayah itu diyakini tertular antar warga lokal. Dia menyalahkan keluarga-keluarga yang mengadakan pesta, makan siang dan makan malam bersama yang dihadiri oleh mereka yang bergejala ringan setelah pembatasan gerak dilonggarkan pada 1 Juni 2020.
“Kami jelas waswas dengan naiknya angka penyebaran virus corona dalam beberapa hari terakhir. Ini masih menjadi situasi yang serius,” kata Mikakos.
Kepolisian negara bagian Victoria berencana meningkatkan upaya penegakan hukum, khususnya di wilayah pinggir di mana banyak pelanggaran aturan menjelang libur sekolah. Mereka yang melanggar aturan penyebaran virus corona bisa dikenai denda sampai AUD 1.652 per orang dan AUD 9.913 untuk sektor usaha.