Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Utara Bersiap Kirim Selebaran Anti-Korea Selatan

image-gnews
Tentara Korea Selatan berada di posko dekat perbatasan demiliterisasi di Paju, Korea Selatan, 16 Juni 2020. Apabila Korea Selatan tidak mengatasi masalah ini, maka Kim Yo Jong bahkan mengklaim Kim Jong Un sudah memberinya kuasa untuk mengendalikan Militer Korea Utara. REUTERS/Kim Hong-Ji
Tentara Korea Selatan berada di posko dekat perbatasan demiliterisasi di Paju, Korea Selatan, 16 Juni 2020. Apabila Korea Selatan tidak mengatasi masalah ini, maka Kim Yo Jong bahkan mengklaim Kim Jong Un sudah memberinya kuasa untuk mengendalikan Militer Korea Utara. REUTERS/Kim Hong-Ji
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara berencana untuk mengirim selebaran propaganda anti-Korea Selatan sebagai balasan selebaran anti-Korut yang dikirim pembelot dari Korsel.

Kantor berita Korea Utara, KCNA, melaporkan pada Sabtu bahwa rakyat Korea Utara yang marah di seluruh negeri "secara aktif mendorong persiapan untuk meluncurkan distribusi selebaran skala besar yang menumpuk setinggi gunung".

"Setiap tindakan harus ditanggapi dengan reaksi yang tepat dan hanya ketika seseorang mengalaminya sendiri, seseorang dapat merasakan betapa menyinggungnya," kata KCNA, seperti dikutip Reuters, 20 Juni 2020.

Korea Utara telah menyalahkan pembelot Korea Utara karena meluncurkan selebaran di seberang perbatasan dan mengancam aksi militer. Pada hari Selasa, Pyongyang meledakkan kantor penghubung antar-Korea untuk menunjukkan ketidaksenangannya terhadap para pembelot dan Korea Selatan karena tidak menghentikan selebaran.

Kementerian unifikasi yang menangani urusan antar-Korea meminta Korut mengurungkan rencana itu.

Situs web Kantor Berita Korea Utara Korut memperlihatkan foto-foto pekerja Korea Utara sedang memilah-milah selebaran propaganda yang sudah dicetak. Salah satu dari mereka menunjukkan foto Presiden Moon Jae-in dengan puntung rokok kotor di dalam kantong plastik.

"Sangat disesalkan bahwa Korea Utara meluncurkan melalui outlet media rencananya untuk mengirim selebaran besar anti-Korea Selatan, dan kami menuntut penghentian segera," kata Kementerian Unifikasi Korea, dikutip dari Yonhap.

"Tindakan seperti itu oleh Korea Utara adalah pelanggaran yang jelas terhadap perjanjian antar-Korea, sebuah langkah yang tidak menyelesaikan praktik yang salah antara kedua Korea tetapi justru memperburuk mereka," kata kementerian, menekankan bahwa tindakan itu tidak baik untuk hubungan antar-Korea atau proses perdamaian di Semenanjung Korea.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian juga mengatakan pemerintah telah berjanji untuk secara tegas mencegah pengiriman selebaran anti-Pyongyang oleh beberapa kelompok sipil dan meningkatkan kontrol di dekat kota-kota perbatasan untuk menindak kegiatan tersebut.

Park Jung-oh, pemimpin pembelot Korea Utara dari grup Kuensaem, diwawancarai wartawan saat mengisi beras bersama masker dan selebran yang akan dikirimkan ke Korea Utara di Seoul, Korea Selatan, 18 Juni 2020. REUTERS/Kim Hong-Ji

Satu kelompok yang dipimpin oleh pembelot Korea Utara mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah membatalkan rencana untuk mengirim ratusan botol plastik yang diisi dengan beras, obat-obatan dan masker wajah ke Korea Utara dengan melemparkannya ke laut dekat perbatasan pada hari Minggu.

Kedua Korea, yang secara teknis masih berperang karena konflik 1950-53 mereka berakhir tanpa perjanjian damai, telah melakukan kampanye selebaran selama beberapa dekade.

Militer Korea Selatan biasa meluncurkan selebaran anti-Korea Utara melintasi zona demiliterisasi, tetapi program ini berakhir pada 2010.

Beberapa kelompok yang dipimpin oleh pembelot Korut secara teratur mengirim kembali selebaran, bersama dengan makanan, uang kertas US$ 1 (Rp sekitar Rp 14 ribu), radio mini dan USB yang berisi drama dan berita Korea Selatan, biasanya dengan balon melewati perbatasan atau dalam botol melalui sungai.

Pyongyang telah menggunakan balon untuk mengirim selebaran anti-Korea Selatan. Warga Korea Selatan sebelumnya diberi hadiah alat tulis jika mereka melaporkan selebaran dari Korea Utara.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

10 jam lalu

Para dokter mengambil bagian dalam protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.


Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

1 hari lalu

Ilustrasi bus (Pixabay)
Seoul Lumpuh, Sopir Bus Mogok Massal Tuntut Naik Gaji

Sopir bus di Seoul, Korea Selatan ramai-ramai mogok kerja memprotes besaran upah. Akibatnya sektor transportasi lumpuh.


3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Iluatrasi kapal tenggelam. AFP/JOSE LUIS ROCA
3 Jenazah ABK WNI dari Kapal 2 Haesinho Korea Selatan Dipulangkan, 4 Lainnya Hilang

Kapal 2 Haesinho membawa 9 ABK, yang 7 diantaranya ABK WNI. Hanya tiga jenazah ABK WNI yang bisa ditemukan.


Doh Kyung-soo alias D.O. EXO Akan Gelar Konser di 11 Kota Asia, Kapan ke Jakarta?

2 hari lalu

Do Kyungsoo atau D.O. EXO. Foto: Twitter/@weareoneEXO
Doh Kyung-soo alias D.O. EXO Akan Gelar Konser di 11 Kota Asia, Kapan ke Jakarta?

D.O. EXO mengumumkan kota dan tanggal untuk tur konser penggemar 'Bloom' 2024 mendatang di Asia


Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

6 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. Shutterstock
Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

KBRI Tokyo melaporkan bahwa 6 WNI dipastikan tewas dalam peristiwa tenggelamnya kapal tanker Korea Selatan di perairan Jepang


Retno Marsudi Hadiri Ministerial Conference Summit for Democracy di Korea Selatan

6 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI, Ibu Retno L.P. Marsudi, melakukan kunjungan kerja ke Seoul guna menghadiri Ministerial Conference Summit for Democracy (SFD) di Seoul, pada 18 Maret 2024. sumber: dokumen KBRI Seoul
Retno Marsudi Hadiri Ministerial Conference Summit for Democracy di Korea Selatan

Retno Marsudi dalam acara Ministerial Conference Summit for Democracy (SFD) menyuarakan demokrasi yang lebih baik dan isu Palestina.


Lee Kang-in Minta Maaf secara Resmi di Korea Selatan Atas Pertengkarannya dengan Kapten Son Heung-min di Piala Asia 2023

8 hari lalu

Pemain timnas Korea Selatan setelah bertanding melawan timnas Yordania dalam Piala Asia 2023. REUTERS/Thaier Al-Sudani
Lee Kang-in Minta Maaf secara Resmi di Korea Selatan Atas Pertengkarannya dengan Kapten Son Heung-min di Piala Asia 2023

Lee Kang-in dan rekan-rekannya di timnas Korea Selatan akan menghadapi Thailand di kualifikasi Piala Dunia zona Asia di Seoul pada Kamis ini.


Lagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam

8 hari lalu

Ilustrasi kapal tenggelam. Shutterstock
Lagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam

KJRI Osaka telah mendapat informasi tenggelamnya kapal berbendera Korea Selatan yang membawa ABK WNI


Syarat Warga Korea Selatan Lepas dari Wajib Militer

10 hari lalu

Penyanyi boyband K-pop BIGBANG, G-Dragon, memberikan hormat setelah menyelesaikan wajib militer di Yongin, Korea Selatan, 26 Oktober 2019. G-Dragon menjalani wajib militer sejak 27 Februari 2018 lalu.  REUTERS/Heo Ran
Syarat Warga Korea Selatan Lepas dari Wajib Militer

Korea Selatan dikenal tegas dalam urusan wajib militer warga mereka. Tapi ada beberapa hal yang bisa membuat wamil tak wajib.


Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik di Tengah Kunjungan Menlu AS ke Seoul

11 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong bersama putrinya menyaksikan peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-18 saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara telah menembakkan ICBM dengan jangkauan yang dapat menyerang di mana saja di Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik di Tengah Kunjungan Menlu AS ke Seoul

Aksi Korea Utara menembakkan rudal balistik dilakukan di tengah kunjungan Antony Blinken ke Korea Selatan.