Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga India Marah Bakar Bendera Cina dan Desak Boikot Produk

image-gnews
Tentara mengibarkan bendera India di atas jasad Sunil Kumar, seorang prajurit India yang terbunuh dalam bentrokan perbatasan dengan pasukan Cina di wilayah Ladakh, sebelum kremasinya di Maner, di negara bagian Bihar, India, 18 Juni 2020. REUTERS/Stringer
Tentara mengibarkan bendera India di atas jasad Sunil Kumar, seorang prajurit India yang terbunuh dalam bentrokan perbatasan dengan pasukan Cina di wilayah Ladakh, sebelum kremasinya di Maner, di negara bagian Bihar, India, 18 Juni 2020. REUTERS/Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rakyat India membakar bendera Cina, foto Presiden Xi Jinping sambil meneriakkan slogan anti Cina sebagai luapan amarah atas kematian 20 tentara dalam bentrokan di perbatasan Himalaya tiga hari lalu.

Warga India meneriakkan Kemenangan bagi Ibu India saat memakamkan Kolonel B. Santosh Babu, tentara paling senior yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di desa perbatasan kedua negara.

Di kota Kanpur, wilayah utara India, warga mengejek Cina dengan membakar foto Presiden Xi dan bendera Cina, dan meneriakkan slogan anti Cina. Peristiwa yang sama terjadi di Cuttack, wilayah timur India.

Di kota Surat, wilayah barat India, sekelompok orang membuang televisi buatan Cina dalam unjuk rasa kemarin.

"Dalam situasi saat ini, isu Cina tidak seharusnya dianggap remeh. Dalam banyak kasus, mungkin Cina menginvestasikan uang, namun saya pikir hal-hal biasa yang kita beli dari pasar, kita harus pastikan bahwa kita menghindari produk Cina itu," kata Ram Vilas Paswan, Menteri Urusan Makanan dan Konsumen kepada Economic Times sebagaimana dilaporkan Reuters, 18 Juni 2020.

Partai garis keras nasionalis pendukung Perdana Menteri Narendra Modi, Partai Bharatiya Janata menyuarakan boikot produk Cina dan membatalkan kontrak kerja dengan sejumlah perusahaan Cina.

"Cina keluar," teriak pengunjuk rasa kemarin di New Delhi.

The Associated Press melaporkan, Ketua partai oposisi India, Kongres, Rahul Gandhi menuntut jawaban dari angkatan bersenjata mengenai alasan pasukan dikirim tanpa senjata untuk kemudian jadi martir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Urusan Luar India, Subrahmanyam Jaishandar menjelaskan, tentara India membawa senjata, namun pasukan dari kedua belah pihak tidak boleh menggunakannya sesuai perjanjian tahun 1996 dan 2005 antara kedua negara.

Eskalasi bentrokan terjadi bukan mendadak, namun sudah sejak awal Mei ketegangan terjadi antar dua pasukan di perbatasan. Pasalnya, tentara Cina menyeberang perbatasan India sebanyak tiga kali, mendirikan tenda dan pos jaga dan mengabaikan peringatan untuk keluar dari wilayah India.

Ketegangan mencapai puncaknya ketika dua pasukan saling lempar dan bergulat di desa terpencil berjarak 3.380 kilometer di Garis Kontrol Aktual.

Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi berbicara melalui telepon dengan Menteri Jaishankar kemarin menuntut India melakukan penyelidikan dan hukuman tegas bagi mereka yang bertanggung jawab atas bentrokan itu.

Namun Menteri Jaishankar menuding Cina sengaja mendirikan bangunan di Lembah Galwan, Himalaya.

"Ini tindakan terencana yang secara langsung bertanggung jawab atas korban sebagai akibat dari kekerasan itu," ujarnya dalam pernyataan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

17 jam lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

21 jam lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

2 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

5 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

5 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

8 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

9 hari lalu

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying-jeou (kanan) tersenyum saat memasuki kamar di Hotel Shangri-la tempat mereka akan bertemu, di Singapura 7 November 2015. REUTERS/Joseph Nair
Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan


New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

10 hari lalu

Qutub Minar, New Delhi, India. Unsplash.com/Shabeeba Ameen
New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

Survei ini berdasarkan beberapa penilaian, termasuk harga makanan, transportasi lokal, dan penginapan. New Delhi dan Hanoi di urutan teratas.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

11 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke sekolah Beijing No. 2 Middle School, di Dongcheng District, Beijing, Cina, Selasa, 2 April 2024. Presiden terpilih 2024-2029 itu meninjau penerapan program makan siang gratis untuk siswa di Negeri Tirai Bambu. Foto: Humas Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

Program makan siang gratis Prabowo mendapat dukungan pemerintah, yang mengirim tim studi banding ke India serta memberi ruang fiskal di RAPBN 2025.