TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Presiden Brazil Jair Bolsonaro kembali terjerat masalah. Kali ini giliran anak tertuanya, senator Flavio Bolsonaro. Kolega dari Flavio, Fabricio Queiroz, ditangkap pada hari Kamis kemarin oleh Kepolisian Brazil atas dugaan tindak pidana korupsi.
Flavio dengan cepat mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki keterkaitan apapun atas perkara Queiroz. Flavio bahkan mengatakan bahwa penangkapan Queiroz adalah serangan politik terhadap keluarga Bolsonaro.
"Saya menghadapi situasi ini dengan tenang. Kebenaran akan terungkap. Ini adalah serangan baru terhadap keluarga Bolsonaro. Permainan yang brutal," ujar Flavio sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 18 Juni 2020.
Berdasarkan keterangan dari Kepolisian, Fabricio Queiroz ditangkap di Sao Paulo. Kala itu, ia tengah berada di sebuah rumah yang ternyata dimiliki oleh pengacara pribadi keluarga Bolsonaro.
Perihal perkara korupsi yang menjeratnya, Kepolisian Brazil menyebut Queiroz diduga menggelapkan dana gaji pegawai negeri untuk negara bagian Rio. Dugaan tersebut muncul setelah Kepolisian Brazil mendapati transaksi mencurigakan di rekening Queiroz sebesar US$230 ribu.
Hal yang mengaitkan Queiroz dengan Rio adalah posisi Flavio Bolsonaro di sana. Sebelum menjadi senator, Flavio adalah anggota dewan perwakilan rakyat daerah untuk Rio de Janeiro. Ketika menjabat posisi itu, Queiroz adalah salah satu orang kepercayaannya. Belum diketahui apakah penangkapan Queiroz pada akhirnya akan berujung ke penangkapan Flavio.
Hingga berita ini ditulis, Presiden Jair Bolsonaro belum memberikan komentar apapun soal potensi anaknya ikut terjerat. Walau begitu, bukan rahasia bahwa otoritas hukum tengah membidik Bolsonaro dan orang-orang di lingkaran dalamnya atas berbagai perkara mulai dari korupsi hingga penyebaran berita bohong.
Kemarin Rabu saja, Kepolisian Brazil menggrebek rumah para pendukung Bolsonaro terkait aktivitas demonstrasi anti-demokrasi beberapa hari lalu. Hal itu terjadi setelah pengadilan mengizinkan Kepolisian Brazil menyita catatan keuangan dan telepon dari sejumlah anggota Dewan yang mendukung Bolsonaro.
ISTMAN MP | REUTERS