TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kehakiman Amerika Serikat kemarin mengeluarkan rekomendasi ke Komisi Komunikasi Federal tentang usulan Google dan Facebook membuat sistem data kabel bawah laut berkapasitas tinggi yang menghubungkan Asia-Pasifik tanpa Hong Kong.
Rekomendasi ini dikeluarkan karena kekhawatiran AS terhadap Cina yang segera memberlakukan Undang-Undang Keamanan Nasional di Hong Kong. Sehingga kemungkinan intelijen dan keamanan Cina akan beroperasi secara terbuka di Hong Kong, seperti dilaporkan South China Morning Post, 18 Juni 2020.
BBC melaporkan, pemerintah AS tampaknya akan menolak pembuatan sistem kabel data di bawah laut yang menghubungkan AS dan Hong Kong karena Cina dikhawatirkan akan mencuri data.
Dengan demikian, Pacific Light Cable Network yang disokong Google dan Facebook akan membuat sistem data kabel bawah laut yang menghubungkan AS dengan negara-negara Asia tanpa melalui Hong Kong.
Kabel bawah laut yang memiliki panjang 12.800 dan akan menjadi rute trans-Pasifik berkapasitas tinggi dan menangani sekitar 120 terabyte data per detik, kapasitas yang cukup untuk mengadakan 80 juta panggilan video konferensi berkualitas tinggi dengan Los Angeles.
Google dan Facebook empat tahun lalu mengumumkan bekerja sama dengan perusahaan China Soft Power Holdings untuk menghubungkan Los Angeles dan Hong Kong dengan kabel internet berkapasitas tinggi. Proyek pembuatan kabel data di bawah laut ini diperkirakan berbiaya jutaan dollar. Keputusan akhir akan diambil oleh Komisi Komunikasi Federal AS.
Sumber: