TEMPO.CO, Jakarta - Iran akan mengirimkan kotak hitam dari pesawat Ukraine International Airlines ke Ukraina. Menteri Pengembangan Jalan dan kawasan Urban Iran, Mohammad Eslami, pada Rabu, 17 Juni 2020, mengatakan Ukraina awalnya kekurangan kemampuan untuk membaca kotak hitam pesawat, namun ahli dari Amerika Serikat telah memberikan Ukraina software dan dokumen-dokumen cara membaca kotak hitam.
Pesawat Ukraine International Airlines tipe Boeing 737-800 tak sengaja tertembak rudal Iran pada 8 Januari 2020 lalu. Sebanyak 176 orang dalam pesawat tewas seketika. Musibah ini terjadi saat Tehran dan Washington bersitegang.
Seorang kerabat korban kecelakaan pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines menangis di Bandara Internasional Boryspil di Kiev, Ukraina, 8 Januari 2020. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Situs reuters.com mewartakan proses pembacaan dua kotak hitam pesawat naas tersebut akan dilakukan lewat koordinasi Organisasi Penerbangan Sipil Internasional PBB (ICAO). Menurut Eslami, koordinasi ini akan digelar di Ukraina dengan kehadiran perwakilan ICAO. Jika kondisi masih tidak memungkinkan, maka pembacaan akan dilakukan bersama-sama di Prancis.
Nasib rekaman suara di ruang kokpit dan data di kotak hitam telah menjadi subjek kebuntuan internasional yang dikalahkan oleh krisis virus corona. Iran pun mengalami keterlambatan dalam upaya pembuktian ini oleh tim dewan investigasi kecelakaan udara Iran.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, utusan Iran untuk ICAO mengatakan badan investigasi udara Prancis atau BEA sudah meminta penyidik dari Iran agar membaca kotak hitam jika BEA tidak bisa mengakomodasi hal ini.
Juru bicara BEA mengatakan pihaknya sudah bertukar pesan dengan Iran untuk menawarkan bantuan teknis dan mendiskusikan masalah logistik yang terhambat akibat virus corona. Namun Iran belum memberikan keputusan resmi soal bagaimana kepastian teknisnya membaca dua kotak hitam ini.