TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pemerintahannya tidak akan menerapkan penutupan aktivitas bisnis dan sosial atau lockdown lagi meskipun sejumlah negara bagian melaporkan lonjakan kasus baru Covid-19 atau virus Corona.
“Kita tidak akan menutup negara ini lagi. Kita tidak harus melakukan itu,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox News dan dikutip Channel News Asia pada Kamis, 18 Juni 2020.
Trump mengeluarkan pernyataan ini setelah dua orang pembantu dekatnya mengatakan hal serupa.
Penasehat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, dan Menteri Keuangan, Steven Mnuchin, mengatakan AS tidak bisa menutup kegiatan ekonomi lagi.
Secara terpisah, Wapres Mike Pence mendesak gubernur negara bagian untuk mengulangi klaim pemerintah federal.
Selama ini, pemerintahan Trump mengatakan peningkatan kasus baru Covid-19 atau Corona karena meningkatnya jumlah tes medis yang digelar pemerintah.
Namun, ada sebuah kajian resmi yang menunjukkan jumlah kasus baru melebihi jumla rerata tes medis yang digelar pemerintah.
Saat ini, jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai sekitar 8.36 juta kasus dengan sekitar 448 ribu orang meninggal. Jumlah korban yang berhasil sembuh setelah menjalani perawatan di rumah sakit sekitar 3.99 juta orang.
Data dari Johns Hopkins University menunjukkan AS menempati peringkat pertama dalam pandemi Covid-19. AS mencatat ada sekitar 2.1 juta kasus dan 117 ribu korban meninggal. Sekitar 592 ribu orang berhasil sembuh.