Dalam awal kerjasamanya, Perusahaan listrik terbesar China dan perusahaan energi Jepang, Chugoku Electric Power Co. menandatangani perjanjian untuk proyek pengurangan emisi gas buang. Dalam perencanaan energi, Cina akan beralih ke sumber energi alternatif sejalan dengan harga minyak dunia yang melambung dan tentunya mengurangi polusi.
Jepang sendiri ingin mempercepat investasi dalam proyek pengurangan emisi untuk mencapai target dengan kadar polusi yang lebih rendah dari aturan yang telah ditetapkan dalam Protokol Kyoto 1997. Kolaborasi antara Jepang dan Cina ini setidaknya meningkatkan hubungan diplomatik kedua negara yang sempat dingin sejak Jepang dijabat Perdana Meneteri Junichiro Koizumi, yang lengser 2006.
“Jepang dan Cina akan membahas lebih dalam mengenai iklim dalam kerjasama dua negara ini. Kami yakin akan menjadi pasangan yang serasi.” ujar Menteri Perdagangan Jepang Toshihiro Nikai.
Tahun ini forum yang melanjutkan pertemuan di Beijing (2007) dan di Tokyo (2006). Hari ini, tanda tangan kerjasama diteken, Chugoku electric dan partner perusahaan Jepang lainnya yang akan membantu pasokan listrik Huaneng dengan meningkatkan menjadi 300 megawatt di Provinsi Hebei. Dalam proyek ini, berhasil memangkas emisi karbon dioksida sebesar 90.000 ton per tahun.
“Pemerintah Jepang ingin mendukung proyek ini,” ujar Nikai. “Kami juga membicarakan peningkatakan kerjasama proyek ini.”
Jepang menyumbang emisi 6-2 persen lebih dari gas rumah kaca dari tahun 1990 sampai akhir Maret tahun 2007. Kini Jepang berusaha memangkas emisi gas buang mencapai enam persen dari tahun 1990 sampai 2012.
AFP| Nur Haryanto