TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menerbangkan pesawat pengintai di atas Korea Selatan untuk memantau Korea Utara, menurut sumber militer pada Rabu di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua Korea.
"Pesawat Angkatan Laut AS EP-3E dan Pasukan Korea-AS RC-12X terlihat terbang di atas wilayah ibu kota," kata sumber itu, dikutip dari Yonhap, 17 Juni 2020.
Penerbangan itu dilakukan ketika Korea Utara meningkatkan ketegangan di semenanjung, dengan memulai langkah menghapus kesepakatan pengurangan eskalasi militer antar-Korea yang ditandatangani pada 2018.
Sebelumnya pada hari yang sama, Tentara Rakyat Korea Utara mengatakan akan mengirim pasukan ke sebuah taman industri antar-Korea di kota perbatasan barat Kaesong dan zona wisata bersama Gunung Kumgang di pantai timur.
Korea Utara juga mengatakan akan memulihkan pos-pos penjagaan yang dipindahkan dari Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua negara, dan melanjutkan semua jenis latihan militer reguler di dekat perbatasan antar-Korea yang melanggar perjanjian militer dengan Korea Selatan.
Korea Utara meledakan kantor penghubung antara Korea Utara dengan Korea Selatan di kota perbatasan Kaesong, Korea Utara, 16 Juni 2020. Kantor penghubung bersama Korea Utara dan Korea Selatan tidak beroperasi sejak awal Januari lalu akibat masalah wabah virus corona. KCNA via REUTERS
Kementerian pertahanan Korsel menyayangkan pengumuman Korut dan memperingatkan Korea Utara akan memastikan bahwa Pyongyang akan menerima konsekuensi jika benar-benar mengambil tindakan militer terhadap Korea Selatan.
Dilaporkan kantor berita KCNA pada Rabu, Korea Utara juga mengungkapkan mereka telah menolak tawaran Korsel untuk utusan khusus.
Pengumuman yang dibuat oleh KCNA berselang sehari setelah Korea Utara meledakkan kantor penghubung bersama yang didirikan di kota perbatasan sebagai bagian dari perjanjian perdamaian 2018 antara para pemimpin kedua negara, Reuters melaporkan.
Setiap langkah untuk membatalkan kesepakatan perdamaian lintas-perbatasan menimbulkan kemunduran besar bagi upaya Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk mendorong rekonsiliasi dengan Korea Utara.
Eskalasi ini juga dapat mempersulit upaya Presiden AS Donald Trump, yang sudah bergulat dengan pandemi virus corona dan protes anti-rasisme di dalam negeri, untuk membujuk Korea Utara meninggalkan program nuklir dan rudalnya.