TEMPO.CO, Paris - Sejumlah petugas medis Prancis melakukan pawai mendatangi kementerian Kesehatan meminta perbaikan kondisi kerja dan kesejahteraan di tengah penanganan pasien Covid-19.
“Manajemen pandemi ini di rumah sakit bisa terjadi karena setiap pekerja di rumah sakit menunjukkan kegigihannya,” kata perawat Justine Debrie seperti dilansir Reuters pada Selasa, 16 Juni 2020.
Debrie, 29 tahun, mengajukan diri untuk membantu di unit pasien Covid-19 di Rumah Sakit Anak Robert Debre.
Bersama rekan-rekannya dia berjalan membawa plakat agar pemerintah Prancis memperhatikan nasib mereka.
“Saya tidak tahu apakah publik benar-benar mengerti kami. Kami memberi mereka pelayanan. Dan kami juga butuh pelayanan cepat atau lambat. Kami juga manusia,” kata Debrie.
Pemerintah Prancis sebenarnya telah menambah bonus sebanyak 1.500 euro atau sekitar Rp24 juta per petugas medis.
Namun, jumlah ini dirasakan kurang memadai dibandingkan biaya hidup yang ada.
Debrie mengatakan dia mendapatkan gaji sekitar 1.900 euro atau sekitar Rp30 juta per bulan.
Jumlah ini hanya naik sekitar 200 euro per bulan atau sekitar Rp3.2 juta.
Dia mengatakan jumlah perawat di rumah sakit relatif kurang. Ini membuat perawat bekerja terburu-buru dan tidak memberikan perhatian yang dibutuhkan.
Pemerintah Prancis berjanji akan mereformasi sistem layanan kesehatan. Salah satunya adalah menambah investasi dalam jumlah besar termasuk menambah jumlah petugas medis.