TEMPO.CO, Brasilia – Polisi Brasil menggerebek sejumlah orang pendukung Presiden Jair Bolsonaro terkait aktivitas demonstrasi anti-demokrasi beberapa hari lalu.
Ini terjadi setelah pengadilan mengizinkan polisi Brasil menyita catatan keuangan dan catatan telepon dari sejumlah anggota Dewan yang mendukung Bolsonaro.
“Polisi memeriksa catatan dari 11 anggota legislatif setelah menggerebek rumah dari 21 orang lainnya,” begitu dilansir Reuters pada Selasa, 16 Juni 2020.
Beberapa orang yang menjadi target pemeriksaan oleh polisi adalah anggota Kongres, Daniel Silveira, dan blogger konservatif Allan dos Santos. Juga ada anggota Kongres Carla Zambelli dan Bia Kicis.
Polisi sedang mencari para penyandang dana dari aksi demonstrasi anti-demokrasi yang terjadi sebelumnya. Izin kepada polisi ini dikeluarkan oleh hakim Mahkamah Agung, Alexandre de Moraes.
Sejak beberapa waktu terakhir, para pendukung Bolsonaro turun ke jalan setiap pekan menolak penerapan lockdown, yang diterapkan sejumlah provinsi untuk mencegah penyebaran virus Corona atau pandemi Covid-19.
Pendukung Bolsonaro, seperti dilansir CNN, juga mendesak militer untuk melakukan intervensi dengan menutup Kongres dan Mahkamah Agung.
Situs Johns Hopkins University melansir Brasil menempati urutan kedua setelah Amerika Serikat untuk negara dengan pandemi Covid-19 terparah yaitu sebanyak 888 ribu kasus dengan korban meninggal lebih 45 ribu orang.