TEMPO.CO, Singapura – Harga minyak mentah dunia turun pada Selasa, 16 Juni 2020.
Ini terjadi karena adanya kekhawatiran soal berkurangnya permintaan minyak di tengah kekhawatiran munculnya gelombang kedua Covid-19 di sejumlah negara.
Jumlah kasus virus Corona atau Covid-19 telah melebihi 8 juta kasus di seluruh dunia pada Senin, 15 Juni 2020.
Ada lonjakan jumlah kasus baru Covid-19 di Amerika Latin. Pada saat yang sama, Amerika Serikat dan Cina menangani kemunculan klaster baru.
Namun, sejumlah pengamat mengatakan belum melihat adanya pembatasan ketat atau lockdown seperti pada awal tahun.
“Munculnya sejumlah berita utama soal Covid-19 menunjukkan pulihnya permintaan minyak akan berjalan lama, tapi tampaknya kita tidak akan melihat kembalinya penerapan aturan lockdown,” kata Stephen Innes, kepala strategi market global di AxiCorp dalam pernyataan tertulis seperti dilansir Reuters pada Senin, 15 Juni 2020.
Hanya minyak mentah Brent turun 20 sen menjadi US$39.52 per barel.atau Rp558.6 ribu. Jenis minyak AS GLc1 turun 21 sen atau 0.6 persen menjadi US$36.91 atau sekitar Rp521.7 ribu.
Analis mengatakan ada harapan produsen besar minyak akan mengurangi pasokan ke pasar. Ini bisa mengerem laju penurunan harga minyak.
“Ada optimisme baru bahwa negara OPEC+ akan mengurangi produksi minyak mentah jika kita melihat adanya kekhawatiran meningkat gelombang kedua Covid-19,” kata Edward Moya, analis pasar minyak senior di OANDA.