TEMPO.CO, Washington - Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve Bank, atau The Fed mengumumkan dimulainya pembelian obligasi korporat.
Program ini memberi ruang pembelian kredit korporat hingga US$750 miliar atau sekitar Rp10.600 triliun.
Pengumuman The Fed pada Senin waktu setempat ini merupakan kelanjutan dari upaya untuk mendukung fungsi market dan melonggarkan pemberian kredit.
Ini menjadi tambahan fungsi ke Fasilitas Kredit Korporat Pasar Sekunder atau Secondary Market Corporate Credit Facility.
“Tujuan dari pembelian surat utang korporat ini adlah menciptakan portofolio obligasi korporat yang berbasiskan indeks pasar obligasi korporat AS, yang beragam dan luas,” begitu pernyataan pejabat The Fed seperti dilansir CNBC pada Selasa, 16 Juni 2020.
Indeks obligasi, yang menjadi rujukan The Fed ini, mencerminkan semua obligasi atau surat utang di pasar sekunder, yang telah diterbitkan oleh perusahaan AS.
Obligasi korporat, yang akan dibeli ini, juga harus memenuhi kriteria seperti peringkat utang minimum, dan masa jatuh tempo maksimum.
Korporat penerbit obligasi ini harus memiliki rating BBB- atau Baa3, yang tergantung pada perusahaan pemeringkat obligasi yang menilai, pada 22 Maret.
Pandemi Covid-19 di Amerika Serikat telah mengenai sekitar 2.1 juta orang dengan sekitar 116 ribu orang meninggal. Wabah ini, seperti dilansir Reuters, pertama kali merebak di Kota Wuhan, Cina bagian tengah pada Desember 2019.
Upaya The Fed untuk mengguyur likuiditas ke pasar obligasi korporat ini dianggap sebagai momen penting untuk membantu ekonomi AS, yang anjlok karena pandemi Covid-19.
“Keputusan The Fed untuk membeli portofolio luas dari obligasi korporat mewakili perubahan ke strategi lebih aktif untuk fasilitas kredit korporat di pasar sekunder dari pada pendekatan pasif sebelumnya,” kata Steven Friedman, analis makroekonomi senior, di MacKay Shields.