TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memutuskan mengurangi jumlah pasukan di Jerman menjadi 25 ribu orang.
Pengurangan sebanyak sekitar 9.500 anggota pasukan itu menjadi pukulan besar bagi salah satu sekutu dagang terdekat AS.
Ini juga bisa melemahkan keyakinan dukungan keamanan pasca-Perang Dunia II yaitu pasukan AS akan mendukung anggota NATO melawan agresi Rusia.
“Jadi, kita melindungi Jerman dan mereka cenderung berbuat buruk. Itu tidak masuk akal. Jadi saya katakan, kami akan mengurangi jumlah pasukan menjadi 25 ribu,” kata Trump seperti dilansir Reuters pada Selasa, 16 Juni 2020.
Pernyataan Trump itu terkait sikap Jerman dalam membayar kewajibannya kepada NATO atau Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara.
Dia mengatakan akan tetap mengurangi jumlah anggota pasukan hingga Jerman berubah arah.
Trump juga menuding Jerman telah memperlakukan AS secara buruk dalam perdagangan. Namun, dia tidak merinci jenis perlakuan yang dimaksud.
NATO telah menetapkan target pada 2014 bahwa setiap anggotanya, yang berjumlah 30 negara, akan mengeluarkan anggaran pertahanan 2 persen dari Produk Domestik Bruto. Mayoritas anggota NATO termasuk Jerman belum mengikuti ketentuan ini.