TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan organisasi Islam di Amerika Serikat (AS) bersatu menyerukan reformasi untuk praktik-praktik kepolisian dan mendukung organisasi-organisasi yang dipimpin warga kulit hitam Amerika. Seruan itu buntut dari gelombang kematian George Floyd, warga kulit hitam yang dicekik polisi kulit putih.
“Pengorbanan Muslim kulit hitam yang tidak bersenjata punya sejarah panjang dan meresahkan. Sebagai warga muslim Amerika Serikat, kami akan memanfaatkan keragaman kami, kekuatan kami dan ketahanan kami untuk menuntut rangkaian reformasi ini karena Black lives matter,” demikian bunyi pernyataan bersama yang ditanda tangani oleh lebih dari 90 warga sipil, pengacara, aktivis dan organisasi keagamaan yang dipublikasi pada Senin, 15 Juni 2020.
Today, 95 America Muslim groups issued a joint statement affirming that #BlackLivesMatter and calling for concrete action to end anti-Black police violence: https://t.co/esLm1rFf4a
— Muslim Advocates (@MuslimAdvocates) June 15, 2020
Situs aljazeera.com mewartakan di antara perubahan yang diajukan oleh organisasi-organisasi Islam Amerika Serikat adalah profil rasial, manuver-manuver yang bisa membatasi aliran darah atau oksigen ke otak, mempermudah jaksa penuntut dalam mengajukan gugatan hukum terhadap mereka yang harus bertanggung jawab dan mengembalikan dana polisi ke kesehatan masyarakat, pendidikan, pengangguran serta program-program perumahan.
Dalam pernyataan bersama organisasi-organisasi umat Islam Amerika juga menyerukan standar federal, di mana kekuatan militer hanya opsi terakhir yang akan digunakan.
“Ini adalah dasar tuntutan kelompok-kelompok kami, bukan sebuah atap. Beberapa pihak mungkin akan menuntut lebih banyak,” kata Farhana Khera, Direktur Eksekutif Pengacara Muslim Amerika.
Sama seperti anggota keagamaan lainnya, beberapa umat Islam Amerika ikut turun ke jalan mengutarakan kemarahan mereka atas kematian Floyd, laki-laki keturunan Afrika warga Amerika. Floyd yang tak bersenjata meninggal setelah seorang aparat kepolisian kulit putih melumpuhkannya ke tanah dan menahan lehernya dengan lututnya.
Menurut Imam Awad, Direktur Legislatif Emgage Action, organisasi-organisasi Muslim Amerika berkomitmen mengadvokasi semua lapisan badan di pemerintahan agar mengurangi penggunaan kekuatan militer yang telah mengarah pada beberapa kematian warga hitam Amerika Serikat. Organisasi-organisasi Muslim Amerika membawa pesan yang jelas akan terus memerangi kesewenang-wenangan terhadap masyarakat kulit hitam dan mendukung upaya-upaya para pemimpin kulit hitam Amerika.