TEMPO.CO, London – Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengecam premanisme rasis setelah kelompok demonstran sayap kanan bentrok melawan demonstran anti-rasisme pada Sabtu, 13 Juni 2020.
Polisi London mencoba memisah kedua kelompok yang melakukan bentrok fisik di jalanan.
“Premanisme rasis tidak punya tempat di jalan-jalan kita,” kata Johnson lewat cuitan di Twitter seperti dilansir Reuters pada Ahad, 14 Juni 2020.
Boris Johnson menambahkan,”Setiap orang yang menyerang polisi kita akan berhadap dengan kekuatan penuh hukum.”
Perkelahian antar demonstran terjadi di luar stasiun Waterloo. Petasan sempat digunakan kelompok demonstran untuk menyerang kelompok lain sebelum polisi menutup area di sekitar lokasi.
Di sebuah jembatan di sekitar lokasi, sekelompok orang melempari polisi dengna batu. Bentrok kecil terjadi di sejumlah lokasi di London.
Di Lapangan Trafalgar Square, kelompok kanan mengejek dan meneriakkan kata-kata rasis terhadap demonstran anti-rasisme.
Sebagian demonstran terlihat mencoba melewati pagar pembatas yang dibuat polisi.
Polisi Metropolitan London mengatakan telah menahan 100 orang karena melakukan tindak kekerasan dan penyerangan terhadap polisi.
Racist thuggery has no place on our streets. Anyone attacking the police will be met with full force of the law. These marches & protests have been subverted by violence and breach current guidelines. Racism has no part in the UK and we must work together to make that a reality.
— Boris Johnson #StayAlert (@BorisJohnson) June 13, 2020
Enam petugas mengalami cideral kecil. Sedangkan layanan ambulans mengatakan telah merawat 15 orang.
“Terlihat jelas kelompok kanan jauh melakukan tindakan kekerasan dan kekacauan di London pusat. Saya mendesak orang-orang untuk menjauh dari area,” kata Sadiq Khan lewat Twitter.
Demonstrasi Black Lives Matter terjadi di sejumlah negara Barat dan Asia untuk memprotes tewasnya pria kulit hitam George Floyd setelah ditangkap polisi kulit putih Amerika.