TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif memproyeksi Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih punya peluang yang bagus untuk kembali terpilih menjadi orang nomor satu di Negeri Abang Sam. Zarif melihat Presiden Trump masih punya dukungan kuat di kantong-kantong pendukung Partai Republik, kendati dukungan untuk Trump dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan.
“Kesalahan terbesar dalam ilmu pengetahuan soal manusia adalah memprediksi, khususnya dalam kondisi bergerak dan mati. Namun izinkan saya berspekulasi bahwa peluang Mr. Trump terpilih lagi masih di atas 50 persen, tentu saja peluangnya mengalami penurunan dibanding 4 – 5 bulan sebelumnya,” kata Zarif dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari reuters.com.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Menurut Zarif, Presiden Trump memiliki 30-35 persen suara dukungan yang masih setia mendukungnya. Jika suara dukungan ini sampai akhir tidak berubah, maka Trump masih berpeluang untuk terpilih lagi menjadi Presiden.
Hubungan Iran – Amerika Serikat semakin memburuk di bawah pemerintahan Presiden Trump, khususnya sejak Trump menarik diri dari kesepatan nuklir Iran dan menjatuhkan serangkaian sanksi-sanksi sehingga membuat ekonomi Iran terseok-seok. Tindakan Amerika Serikat itu dibalas Iran yang secara bertahap menarik diri dari komitmennya yang tertuang di kesepakatan itu.
Sebelumnya pada awal bulan lalu Trump mengatakan para pemimpin Iran akan salah jika mereka mengharap dia akan kalah dalam pamilu November 2020. Namun dalam jajak pendapat baru-baru ini, Presiden Trump kalah dari Joe Biden, kandidat dari Partai Demokrat.
“Jangan tunggu setelah pemilu Amerika untuk membuat kesepakatan. Saya akan memenangkannya. Anda sebaiknya membuat kesepakatan yang lebih baik sekarang,” kata Trump di Twitter menyoroti hubungan Amerika - Iran.