TEMPO.CO, Jakarta - Pekan depan, buku biografi Melania Trump, istri dari Presiden Amerika Donald Trump, akan rilis. Sebelum buku rilis, penjelasan singkat perihal apa saja isinya sudah diungkap ke publik oleh penulisnya, Mary Jordan, jurnalis dari Washington Post.
Salah satu hal menarik yang diungkapkan oleh Jordan adalah status perjanjian pra nikah antara Melania dan Trump. Menurut buku Jordan, ketika Trump terpilih menjadi Presiden Amerika, Melania meminta pembaruan perjanjian pra nikah keduanya.
"Melania yang meminta pembaruan perjanjian pra nikah. Hal itu, kata Melania, terkait status Barron Trump," ujar Jordan sebagaimana dikutip dari CNN, Sabtu, 13 Juni 2020.
Jordan menjelaskan, dalam bukunya yang berjudul The Art of Her Deal: The Untold Story of Melania, disampaikan bahwa Melania khawatir akan status Barron dalam daftar pewaris bisnis Trump. Sebab, Melania menduga Trump memiliki hubungan dan anak di luar nikah.
Jika ternyata Trump benar memiliki hubungan dan anak di luar nikah, Melania khawatir porsi Barron di dalam daftar waris terancam. Oleh karenanya, Melanie meminta Trump memastikan Barron akan mendapatkan keseteraan dengan ketiga kakaknya.
"Melanie meminta bukti tertulis yang menegaskan bahwa dalam hal warisan dan kesempatan mengurus usaha Trump, Barron mendapat kesempatan yang sama besarnya dengan kakak-kakaknya," ujar Jordan yang menegaskan bahwa bukunya ditulis berdasarkan hasil wawancara berbagai sumber.
Sebelumnya, Donald Trump pernah mengatakan bahwa dia sangat mendukung keberadaan perjanjian pra nikah. Oleh karenanya, dirinya tidak mempermasalahkan perjanjian pra nikah dengan Melania Trump.
ISTMAN MP | CNN
![Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]](https://statik.tempo.co/data/2018/06/29/id_715425/715425_720.jpg)
