TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota New York, Bill de Blasio, menolak untuk menurunkan patung Christopher Columbus walau ada desakan dari warga. De Blasio berkata, ia bertahan dengan keputusan Badan Penasehat Kesenian Kota New York yang mengatakan bahwa patung penemu benua Amerika itu tetap dipertahankan.
"Diputuskan untuk mempertahankan patung Columbus, namun tetap membuka ruang untuk dialog publik," ujar de Blasio pada Jumat kemarin, waktu Amerika, sebagaimana dikutip dari CNN, Sabtu, 13 Juni 2020.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kematian George Floyd, warga kulit hitam asal Minnesota, menimbulkan efek berantai di berbagai negara. Pria yang meninggal akibat ditindih oleh polisi tersebut memicu gerakan anti-rasialisme dalam berbagai wujud. Salah satunya, penurunan patung yang dianggap memiliki jejak perbudakan atau tindakan rasis.
Patung Christopher Columbus dianggap memenuhi kriteria tersebut. Walau ia ditasbihkan sebagai penemu benua Amerika, ia dianggap melakukan perbudakan terhadap suku pribumi, Indian. Alhasil, demonstran mendesak patungnya diturunkan.
De Blasio bukanlah satu-satunya yang menolak penurunan patung. Gubernur negara bagian New York, Andrew Cuomo, juga menolaknya. Ia bahkan mengatakan bahwa nama ataupun patung Christopher Columbus tidak akan dihapus ataupun dipindahkan dari lokasi aslinya.
Alasan yang dipakai Cuomo, patung Christopher Columbus yang berada di New York adalah warisan sejarah komunitas Italia Amerika. Patung itu sendiri dibuat di Italia sebelum dibawa ke Amerika.
"Saya bisa paham keresahan sejumlah orang soal patung Chrsitopher Columbus dan apa yang ia perbuat dulu. Namun, patung ia mewakili kontribusi komunitas Italia Amerika di New York. Itulah kenapa saya mendukung patungnya dipertahankan," ujar Cuomo.
ISTMAN MP | CNN