TEMPO.CO, Washington – Enam negara bagian termasuk Texas dan Ariona mengalamai kesulitan penanganan jumlah pasien Covid-19, yang jumlahnya terus meningkat di rumah sakit.
Ini memunculkan kekhawatiran pembukaan kembali ekonomi Amerika Serikat memicu munculnya gelombang kedua Covid-19 atau penyebaran virus Corona.
Aksi beli saham global mengalami kejatuhan pada Kamis karena adanya kekhawatiran pandemi Covid-19 kembali muncul.
Ini membuat indeks saham S&P 500 dan Dow Jones jatuh cukup besar seperti pada Maret 2020 saat wabah Covid-19 mulai merebak.
“Rumah sakit di Texas mengalami penambahan jumlah pasien yang mencapai rekor selama tiga hari berturut,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 12 Juni 2020.
Rumah sakit di Carolina utara hanya memiliki sisa 13 persen tempat tidur ICU karena jumlah pasien Covid-19 yang terus bertambah.
Sedangkan wali kota Houston mengatakan siap mengubah stadion NFL menjadi area rumah sakit sementara jika diperlukan.
Jumlah pasien di rumah sakit di Arizona juga terus bertambah mencapai 1.291 orang.
Direktur kesehatan Arizona mengatakan rumah sakit harus mulai mengaktifkan rencana darurat.
Salah satunya adalah soal penambahan kapasitas tempat tidur ICU.
Saat ini, sekitar 75 persen tempat tidur ICU di rumah sakit di Arizona terisi.
“Kita mulai melewati batas di Arizona,” kata Jared Baeten, seorang epidemiologis di University of Washington.
“Ini akan berbahaya jika jumlah kasus baru mulai naik di wilayah yang telah mengalami tren penurunan kasus baru Covid-19,” kata Baeten mengacu ke New York.
Sejumlah negara bagian seperti Arizona, Utah, dan New Mexico mengalami kenaikan kasus baru Covid-19 sebanyak 40 persen atau lebih hingga 7 Juni 2020.
Sedangkan di Florida, Arkansas, Carolina Selatan dan Carolina Utara, jumlah kasus baru Covid-19 bertambah sekitar 30 persen.
Wabah virus Corona menyebar ke sekitar 190 negara setelah pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, Cina bagian tengah seperti dilansir Reuters.
Cina sempat menerapkan lockdown di Provinsi Hubei dengan Wuhan sebagai ibu kotanya. Ini dilakukan untuk mengurangi jumlah kasus baru Covid-19.