Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dewan Gereja Dunia Minta UE Hukum Israel Jika Caplok Tepi Barat

image-gnews
Dr Olav Fykse Tveit, sekretaris jenderal Dewan Gereja Dunia.[wikimedia.org]
Dr Olav Fykse Tveit, sekretaris jenderal Dewan Gereja Dunia.[wikimedia.org]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Gereja Dunia atau World Council of Churches meminta diplomat Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi ke Israel jika menganeksasi tanah Tepi Barat.

Seruan untuk menghukum Israel datang bulan lalu dalam sepucuk surat kepada menteri luar negeri UE dari markas besar Dewan Gereja Dunia di Jenewa, sebuah badan payung yang didirikan pada 1948 yang sekarang memiliki 350 gereja anggota dengan sekitar 500.000 pengikut, dikutip dari Times of Israel, 12 Juni 2020. Gereja Katolik bukan anggota dari Dewan Gereja Dunia.

"Jika Israel mencaplok tanah Tepi Barat, Uni Eropa pasti harus menangguhkan Perjanjian Asosiasi Uni Eropa-Israel," bunyi surat itu, yang merujuk ke kontrak 1995 yang mempromosikan perdagangan antara blok UE dan Israel. Selain itu, Uni Eropa harus menerapkan sanksi terhadap Israel, setidaknya setara dengan yang diadopsi oleh Uni Eropa dalam menanggapi aneksasi Krimea oleh Rusia, kata surat itu.

Uni Eropa telah membuat daftar hitam ratusan individu dan perusahaan Rusia atas dugaan keterlibatan dalam aneksasi Krimea dari 2014, membuat mereka dilarang masuk dan membekukan properti di UE.

"Pencaplokan sepihak atas lebih banyak wilayah yang tersisa bagi orang-orang Palestina tidak bisa mengarah pada keadilan atau perdamaian, tetapi hanya pada ketidakadilan yang lebih besar," tulis Dewan Gereja Dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, Dewan Gereja Dunia dituduh mengejar agenda anti-Israel, klaim yang ditolak oleh para pemimpinnya.

Pada tahun 2019, muncul laporan bahwa dewan telah mengumpulkan informasi selama bertahun-tahun tentang tindakan tentara Israel di tanah yang dianggap oleh dewan dan komunitas internasional sebagai tanah yang dijajah Israel, melalui aktivis yang menyamar sebagai turis.

Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa jika terpilih kembali, ia akan memperluas tanah jajahan Israel atas Lembah Yordan, 10 September 2019. [Avshalom Sassoni / Jerusalem Post]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengumumkan rencana untuk menerapkan hukum sipil Israel di Lembah Yordan dan beberapa permukiman Israel di Tepi Barat pada 1 Juli, Jerusalem Post melaporkan.

Para pendukung rencana mengatakan pencaplokan untuk memastikan kontrol keamanan atas perbatasan terpanjang Israel dan melindungi blok permukiman sebagai bagian dari Israel tanpa menghalangi opsi untuk negara Palestina di masa depan di wilayah yang tersisa.

Pernyataan Dewan Gereja Dunia mendapat kecaman tajam dari umat Christians for Israel, jaringan internasional Kristen pro-Zionis yang berbasis di Belanda dari 27 negara dan ratusan ribu jemaah. Kelompok itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gereja-gereja tidak boleh ikut campur dalam politik Timur Tengah dan bahwa dewan melakukan hal itu "secara sepihak".

Di Belanda, surat itu juga menyebabkan perpecahan di dalam badan gereja terbesar di negara itu, Dewan Gereja Belanda, karena Dewan Gereja Dunia telah meneruskan surat kepada Menteri Luar Negeri Belanda Stef Blok yang menyerukan sanksi ke Israel.

Ini memicu ratusan reaksi kemarahan termasuk ancaman, yang dikirim ke Dewan Gereja Belanda, dengan ketuanya, Geert van Dartel, menulis dalam sebuah surat kepada Christians for Israel.

Selain itu, dua badan gereja yang menjadi anggota Dewan Gereja Belanda secara terbuka menjauhkan diri dari surat Dewan Gereja Dunia kepada Uni Eropa, dan mengeluh bahwa keputusan untuk memasukkan mereka sebagai penandatangan surat dibuat tanpa berkonsultasi dengan mereka dan bertentangan dengan posisi mereka.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

32 menit lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

1 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

2 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

3 jam lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

4 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

6 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

9 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

10 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

11 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

14 jam lalu

Logo PWI. Istimewa
Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.