TEMPO.CO, Jakarta - Dua pembelot asal Korea Utara memastikan tidak akan berhenti mengkampanyekan gerakan Anti-Pyongyang walaupun sudah diperingatkan oleh Korea Utara maupun Selatan. Menurut kedua pembelot tersebut, Park Jung-oh dan Park Sang-hak, peringatan yang diberikan tidak akan mampu mencegah aksi mereka.
"Kami tetap berniat melanjutkan pengiriam selebaran propganda dan bantuan kemanusiaan ke Korea Utara," ujar keduanya sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 11 Juni 2020.
Diberitakan sebelumnya, Korea Utara marah besar beberapa hari terakhir ketika mengetahui pembelotnya mengkampanyekan gerakan Anti-Pyongyang dari Korea Selatan. Lewat media milik negara, Pemerintah Korea Utara menyebut Park bersaudara sebagai anjing liar dan sampah masyarakat yang lebih rendah dibandingkan hewan.
Tidak berhenti di situ, mereka juga melapor ke Kementerian Unifikasi Korea Selatan. Mereka meminta aksi Park bersaudara untuk diinvestigasi dan ditindak. Korea Selatan sendiri sudah membidik organisasi milik kedua Park, Kuensaem Education Center, yang dianggap mengancam hubungan kedua Korea serta warga di perbatasan.
Park Jung-Oh, yang membelot dari Korea Utara di tahun 2000, adalah pemimpin dari Kuensaem. Dikutip dari Reuters, Ia mengatakan organisasinya akan tetap mengirim botol berisi beras, obat-obatan, dan masker ke Korea Utara. Adapun botol-botol itu akan dikirim dengan dihanyutkan di lautan dekat perbatasan.
Selain mengirimkan bantuan lewat air, kampanye via udara juga dilakukan. Park Sang-Hak, saudara dari Park-Jung-oh, menyiapkan penyebaran leaflet lewat balon udara yang diterbangkan di atas wilayah perbatasan. Hal ini sempat menimbulkan keributan di tahun 2014.
Menanggapi aksi Park Bersaudara, organisasi non-pemerintah, Human Rights Watch (HRW), berharap Pemerintah Korea Selatan tidak melarang upaya keduanya. Menurut HRW, apa yang dilakukan Park bersaudara relatif tidak berbahaya dan tidak perlu ditanggapi berlebihan.
"Justru disayangkan kenapa Presiden Korea Selatan dan pemerintahannya tidak berniat untuk memperjuangkan hak asasi warga di Korea Utara," ujar Phil Robertson, Deputi Direktur HRW di Asia.
Dukungan serupa diberikan organisasi Liberty in North Korea. Jubir organisasi itu, Sokeel Park, menyarankan Korea Selatan untuk menanggapi isu Park bersaudara dan Korea Utara dengan pendekatan demokratis.
"Mengecam kerja keras mereka dengan dalih menjaga hubungan baik antar kedua Korea memberi kesan yang buruk soal hubungan kedua negara ke depannya," ujar Sokeel Park.
Hingga berita ini ditulis, Korea Selatan belum memberikan pernyataan lengkap soal aksi Park bersaudara. Mereka hanya mengklaim warga di perbatasan mengecam aksi Park dan Park tidak mendaftarkan barang-barang bantuan yang dikirimkan ke Korea Utara.
ISTMAN MP | REUTERS