Bantuan keuangan General Motors kepada Delphi ini mencapai US$ 10,6 miliar, atau naik dari rencana sebelumnya yang sebesar US$ 6 miliar. Bantuan itu termasuk US$ 3,4 miliar untuk dana pensiun karyawan harian dari prediksi US$ 1,5 miliar.
Delphi juga berencana meniadakan rencana pensiun bagi karyawan tetap dan harian jika perusahaan itu telah mendapatkan ijin dari serikat pekerja. Dalam kesepakatan dengan serikat pekerja sebelumnya, Delphi diizinkan untuk meniadakan pensiun tapi hanya jika perusahaan telah mengumumkan kebangkrutannya.
Perusahaan akan berusaha mendapatkan keputusan pengadilan atas rencana itu pada 23 September mendatang. Chief Executive Delphi Rodney O'Neal mengatakan, kesepakatan dengan General Motors ini memungkinkan Delphi keluar dari kebangkrutan pada akhir tahun ini.
Pengumuman tersebut, membatalkan rencana asuransi pensiun pemerintah yang akan menuntut klaim sebesar US$ 900 juta kepada Delphi, jika perusahaan itu tidak mengalihkan dana pensiun karyawan harian kepada General Motors.
The Pension Benefit Guaranty Corporation mendesak kedua perusahaan untuk menyelesaikan transfer pada 30 September. Direktur Pension Benefit Charles Millard memperingatkan Delphi dan General Motors, bahwa pihakya akan menuntut klaim senilai US$ 8 miliar bila mereka tidak menyelesaikan pengalihan tepat waktu.
"Ini merupakan langkah yang terbaik untuk menuju arah yang benar," ujar Millard dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari kantor berita Associated Press, Sabtu (13/9). "Seperti yang selalu kami katakan, pengalihan dana pensiun ke General Motors sangat krusial untuk mengembalikan kesehatan keuangan Deplhi."
Kepala Pusat Riset Otomotif General Motors di Ann Arbor, Michigan, mengatakan bahwa dana yang diinvestasikan General Motors ke Delphi bukanlah hadiah. "Itu bukan hadiah, mereka mengembalikan itu dalam harga tertentu," ujar Cole.
Dia menambahkan potensi pengembalian dana itu sangat besar. Sebab, dengan bantuan tersebut, Delphi juga akan mampu berkembang.
Delphi terancam bangkrut sejak Oktober 2005. Perusahaan, dengan penjualan US$ 22,3 miliar tahun lalu itu, memproduksi sistem elektronik untuk mobil, mesin hitung, peralatan komunikasi, elektronik, energi, serta peralatan kesehatan. Perusahaan ini, mempekerjakan 169.500 orang di 156 pabrik pada 34 negara.
AP | Rieka Rahadiana