TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Swedia akhirnya menemukan pelaku penembakan hingga tewas mantan perdana menteri Olof Palme setelah 34 tahun lamanya.
Jaksa Krister Petersson hari ini, 10 Juni 2020 mengatakan, Stig Engstrom yang bekerja sebagai desainer grafis dan fotografer di kantor Skandias di Sveavagen di Stockholm sebagai penembak Palme pada tahun 1986.
"Orang itu adalah Stig Engstrom," kata Petersson dalam pernyataan pers sebagaimana dilaporkan The Globe and Mail, 10 Juli 2020.
Namun Engstrom tidak dapat diadili karena dia mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada tahun 2000. Dengan demikian, kata Petersson, penyelidikan kasus kematian Palme ditutup.
"Karena orang itu tewas, saya tidak dapat mendawaknya dan memutuskan untuk menutup penyelidikan," ujarnya.
Palme tewas ditembak di Stockholm sehabis menonton di bioskop bersama istri dan anak laki-lakinya pada 28 Februari 1986. Dia menjadi pemimpin pertama Swedia yang tewas dibunuh sejak Gustav II tahun 1792.
Pembunuhan Palme sempat dibayang-bayangi dengan teori konspirasi tentang keterlibatan badan intelijen Amerika, CIA dan separatis Kurdi hingga aparat keamanan Afrika Selatan.
Palme menjabat sebagai perdana menteri Swedia selama 2 periode, 1969 hingga 1986 . Dia merupakan tokoh dunia yang menjadi mediator untuk mengakhiri perang Irak-Iran.
Palme merupakan pendukung gerakan non blok terhadap negara-negara super power serta mendukung kemerdekaan negara-negara dunia ketiga akibat kolonialsime. Palme pendukung utama pemerintahan dunia ketiga. Dia pemimpin Barat pertama yang berkunjung ke Kuba setelah revolusi dan berpidato di Santiago.
Olof Palme kerap sekali mengkritik kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan Soviet. Dia mengutuk peledakan bom Amerika di Hanoi tahun 1972.