TEMPO.CO, Jakarta - Sengketa perbatasan India-Cina di Himalaya, salah satu perbatasan darat terpanjang di dunia, memanas di media massa. Media melaporkan tentang kedua negara saling menuding melakukan pelanggaran atas Garis Pengawasan Aktual yang memisahkan kedua negara.
India dan Cina telah lama mempersengketakan wilayah perbatasan ini hingga memunculkan berbagai konflik dan perseteruan diplomatik sejak perang berdarah pecah pada tahun 1962.
Namun, situasi penuh permusuhan tentang sengketa perbatasan India-Cina di Himalaya kini memanas di media. Perang kata-kata dan laporan agresif bermunculan di media.
Menjelang rapat Sabtu lalu, seperti dilaporkan CNN, 9 Juni 2020, media Cina menyiarkan rekaman manuver Tentara Pembebasan Rakyat di wilayah sengketa, lengkap dengan pesawat dan truk berisikan pasukan. Media pemerintah Cina berusaha menunjukkan kemampuan Cina memperkuat pertahanan perbatasan dengan cepat jika diperlukan.
Di India, media Hindustan Times menerbitkan tulisan seorang analis urusan strategis Shishir Gupta pada hari Minggu yang mengatakan manuver Tentara Pembebasan Rakyat merupakan bagian dari kampanye disinformasi yang dirancang untuk melemahkan tekad India dan membuat musuh panik sehingga kemampuannya untuk bernegosiasi jadi lemah.
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh kemarin menegaskan pemimpin India tidak akan membiarkan kedaulatannya tersakiti.
"Kebijakan India jelas, kami tidak mau mencederai integritas satu negara dan harga diri. Bersamaan itu kami tidak membiarkan negara lain melukai integritas kami," ujarnya.
Several thousand soldiers with a Chinese PLA Air Force airborne brigade took just a few hours to maneuver from Central China’s Hubei Province to northwestern, high-altitude region amid China-India border tensions. https://t.co/dRuaTAMIt0 pic.twitter.com/CtRJRk13IO
— Global Times (@globaltimesnews) June 7, 2020
India kini membangun kerja sama dengan negara-negara mitranya sehubungan dengan sengketa perbatasan dengan Cina di Himalaya. Pekan lalu, India dan Australia menandatangani kesepakatan bilateral di bdiang militer yang disebut sebagai langkah pertama untuk mempererat hubungan pertahanan dua kekuatan Indo-Pasifik.
India juga meningkatkan kerja sama pertahanannya dengan Amerika Serikat termasuk melakukan latihan perang bersama tahunan angkatan laut, Malabar. India juga mempererat kerja sama dengan Jepang.
Menanggapi India yang membangun kerja sama dengan beberapa negara, China Daily melaporkan dalam editorialnya tentang politisi AS yang bersemangat untuk mengobarkan permusuhan antar dua tetangga raksasa.