TEMPO Interaktif, Caracas: Presiden Venezuela Hugo Chaves mengusir Duta Besar AS untuk Caracas Kamis petang dan mengancam menghentikan ekspor minyak ke Amerika Serikat pada saat dia menyambut kedatangan dua pembom Rusia Tu-160.
Chaves Kamis memerintahkan Duta Besar AS Patrick Duddy untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 72 jam. Langkah itu disebutnya sebagai aksi solidaritas terhadap sekutunya Bolivia yang juga mengusir Duta Besar AS.
"Mulai saat ini Duta Besar Amerika di Caracas memiliki waktu 72 jam untuk meninggalkan Venezuela," kata Chavez di sebuah acara publik di kota pelabuhan Puerto Cabello, 120 kilomter di barat Caracas.
Dia mengatakan langkah itu sebagai solidaritas terhadap pemerintahan Presiden Evo Morales di Bolivia, yang Rabu lalu memerintahkan Duta Besar AS untuk Bolivia meninggalkan negara itu. Sebagai balasan Washington Kamis petang mengusir Duta Besar Bolivia untuk Amerika Serikat.
Chavez kemudian mengancam menghentikan pasokan minyak ke Amerika Serikat, klien utama mereka, jika Washington menyerang pemerintahannya.
"Jika ada agresi terhadap Venezuela dari Washington, maka tidak ada pasokan minyak untuk warga Amerika Serikat," kata Chavez.
Chavez juga mengumumkan bahwa pemerintahannya telah membongkar rencana kudeta yang dilakukan oleh pejabat militer aktif dan pensiunan, yang menurutnya telah mendapat dukungan AS.
Penyidik militer mengatakan dua pejabat, pensiunan jenderal Wilfredo Barroso dan pensiunan mayor Elimides Labarca Soto, akan diadili karena menghasut pemberontakan, tuduhan yang diancama lima hingga 10 tahun penjara.
AFP/Erwin Z