TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas anggota dewan kota di Minneapolis telah berjanji untuk menghapus Departemen Kepolisian Minneapolis setelah kematian George Floyd oleh polisi memicu protes besar di seluruh Amerika Serikat.
Protes pecah menyusul pembunuhan George Floyd pada 25 Mei, seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun yang meninggal setelah lehernya ditindih lutut selama hampir sembilan menit oleh polisi kulit putih di Minneapolis. Pejalan kaki merekam detik-detik adegan ketika Floyd memohon petugas dan meringis "Aku tidak bisa bernapas."
"Saya punya anggota keluarga yang berprofesi sebagai polisi, saya benar-benar percaya pada kehadiran polisi," kata Nikky Williams, seorang veteran Angkatan Udara kulit hitam yang berbaris di Washington pada hari Minggu. "Tapi saya pikir reformasi harus terjadi."
Dikutip dari Reuters, 8 Juni 2020, sembilan anggota Dewan Kota Minneapolis yang beranggotakan 13 orang berjanji pada hari Minggu untuk membubarkan departemen kepolisian yang melanggar keselamatan masyarakat.
"Mayoritas pemungutan suara Dewan Kota MPLS baru saja secara terbuka menyetujui bahwa Departemen Kepolisian Minneapolis tidak dapat direformasi dan bahwa kita akan mengakhiri sistem kepolisian saat ini," kata Alondra Cano, seorang anggota dewan Minneapolis, mengatakan di Twitter.
Anggota dewan mengatakan reformasi semacam itu akan menjadi proses yang panjang dan rumit dan memberikan sedikit detail tentang langkah ke depan.
Presiden Dewan Kota Minneapolis Lisa Bender mengatakan kepada CNN bahwa gagasan membubarkan departemen kepolisian tidak akan dilakukan dalam jangka waktu dekat.
Wali Kota New York Bill de Blasio mengumumkan serangkaian reformasi yang dirancang untuk membangun kepercayaan antara warga kota dan departemen kepolisian.
De Blasio mengatakan dia akan memangkas sejumlah anggaran kepolisian dan mengalokasikannya kembali untuk aktivitas kepemudaan dan layanan sosial di masyarakat minoritas.
Dia juga mengatakan akan mengambil penegakan aturan penindakan polisi di jalan, yang telah dituduh melanggar hak masyarakat minoritas.
Sementara jam malam telah dicabut di New York dan kota-kota besar lainnya yang menggelar protes solidaritas untuk George Floyd, termasuk Philadelphia dan Chicago.