TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Singapura pada Sabtu, 6 Juni 2020, melaporkan ada 344 kasus baru virus corona di Singapura. Dari jumlah tersebut diantaranya tujuh kasus berasal dari kalangan komunitas, tiga warga negara Singapura dan sisanya sebagian besar pekerja migran yang tinggal di asrama-asrama pekerja.
Situs asiaone.com mewartakan dari jumlah kasus baru yang muncul ada seorang pasien laki-laki warga negara Cina, 41 tahun, meninggal pada Kamis, 4 Juni 2020 karena serangan virus corona telah menyebabkan komplikasi. Kasusnya menarik perhatian luas karena pasien itu sebelumnya sudah sembuh dan boleh keluar dari rumah sakit. Pasien yang identitasnya tidak dipublikasi tersebut, pertama kali terinfeksi virus corona pada 22 April 2020.
Ruang dan kursi berdiri yang harus dihindari oleh penumpang transportasi umum Singapura akan ditandai.[Kelvin Chng/Straits Times]
Menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Singapura, pasien itu sudah sembuh dari infeksi virus corona dan keluar dari rumah sakit pada 17 Mei 2020. Akan tetapi, dia jatuh pingsan pada 4 Juni 2020.
Petugas Kesehatan menyimpulkan penyebab kematian pasien itu thromboembolism paru yang masif setelah dia terinfeksi SARS-CoV-2, yakni virus yang menyebabkan Covid-19.
Dalam keterangannya, Kementerian Kesehatan menjelaskan ada sekitar 308 pasien virus corona yang masih di rawat di rumah sakit, yang sebagian besar dalam kondisi stabil. Ada empat pasien saat ini dalam kondisi kritis dan 12.635 kasus secara klinis sehat namun hasil tesnya positif Covid-19. Ke-12.635 orang itu ditempatkan di ruang isolasi dan dirawat di fasilitas-fasilitas komunitas.
Secara total jumlah kasus virus corona di Singapura sebanyak 37.527 kasus. Sedangkan pasien yang meninggal karena komplikasi virus corona sebanyak 25 orang.