Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demo George Floyd, Eks Menhan Amerika Kritik Soal Area Tempur

Reporter

Editor

Budi Riza

Para pengunjukrasa berselisih dengan polisi anti huru hara saat menggelar aksi protes atas meninggalnya George Floyd oleh polisi Minneapolis, Amerika Serikat, di Istanbul, Turki, 2 Juni 2020. REUTERS/Umit Bektas
Para pengunjukrasa berselisih dengan polisi anti huru hara saat menggelar aksi protes atas meninggalnya George Floyd oleh polisi Minneapolis, Amerika Serikat, di Istanbul, Turki, 2 Juni 2020. REUTERS/Umit Bektas
Iklan

TEMPO.COWashington – Bekas Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis, mengritik penggunaan kata “area pertempuran” oleh pejabat pertahanan terkait lokasi unjuk rasa untuk memprotes tewasnya George Floyd.

“Kita harus menolak setiap pemikiran bahwa kota-kota kita adalah area pertempuran,” kata Mattis dalam pernyataan di media The Atlantic dan dikutip Reuters pada Kamis, 4 Juni 2020.

Penggunaan kata itu dilakukan oleh Menteri Pertahanan Mark Esper dan Kepala Staf Gabungan, Jenderal Mark Milley.

Ini menanggapi merebaknya aksi unjuk rasa di sejumlah kota di AS untuk memprotes tindakan kekerasan polisi hingga menewaskan pria kulit hitam George Floyd.

Polisi berkulit putih menangkap Floyd dengan tuduhan melakukan transaksi menggunakan uang palsu.

Rekaman video amatir, seperti dilansir Channel News Asia, menunjukkan Floyd tertelungkup di jalan raya dengan seorang polisi kulit putih menekan leher belakang Floyd menggunakan lutut.

George Floyd terdengar berkata saya tidak bisa bernapas beberapa kali sebelum belakangan dikabarkan dia meninggal.

Mattis juga mengritik Presiden AS, Donald Trump, yang dinilai tidak mencoba menyatukan rakyat tapi malah memecah belah.  

Mattis juga mengritik rencana Trump untuk melibatkan militer AS dalam menangani kerusuhan sipil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Donald Trump merupakan Presiden pertama dalam masa hidup saya yang tidak mencoba menyatukan rakyat Amerika. Bahkan dia tidak mencoba untuk pura-pura melakukannya,” kata Mattis dalam pernyataan di media The Atlantic seperti dikutip Reuters pada Kamis.

Soal ini, Trump mengatakan dia tidak suka dengan gaya kepemimpinan Mattis saat masih menjadi menhan.

Dia juga menilai jasa Mattis, yang merupakan veteran marinir, cenderung dibesar-besarkan.

CNN melansir pernyataan Mattis ini muncul setelah beberapa terakhir pasukan Garda Nasional atau National Guardsmen serta petugas keamanan federal disebar di sejumlah titik di Washington.

Kehadiran mereka ini dianggap sebagai show of force atau unjuk kekuatan oleh pemerintah, yang sudah lama tidak terjadi.

Petugas keamanan federal juga membubarkan paksa demonstrasi dama di depan Gedung Putih pada Senin pekan ini.

Ini dilakukan agar Trump bisa melakukan sesi foto di depan gereja di seberang Lapangan Lafayette atau Lafayette Square, yang menjadi lokasi unjuk rasa memprotes tewasnya George Floyd.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Mike Pence Kecam Trump atas Perannya dalam Kerusuhan Capitol 2021

1 hari lalu

Mantan Wakil Presiden AS Mike Pence disambut para pendukungnya saat ia tiba bersama istrinya Karen untuk mengumumkan kampanye kepresidenan AS untuk pencalonan presiden dari Partai Republik 2024 di Future Farmers of America di Ankeny, Iowa, AS, Rabu, 7 Juni 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
Mike Pence Kecam Trump atas Perannya dalam Kerusuhan Capitol 2021

Mantan wakil Presiden Mike Pence akan menantang Donald Trump, mantan bos, dalam pencalonan presiden dari Partai Republik.


Bos CNN Chris Licht Mundur, Dikritik karena Gelar Rapat Umum Bersama Trump

1 hari lalu

Chris Licht tiba di Time 100 Gala merayakan 100 orang paling berpengaruh di dunia versi majalah Time di New York, AS, 8 Juni 2022. REUTERS/Caitlin Ochs
Bos CNN Chris Licht Mundur, Dikritik karena Gelar Rapat Umum Bersama Trump

CNN Chris Licht mengundurkan diri setelah dikritik karena menyiarkan town hall 10 Mei dengan mantan Presiden Republik Donald Trump.


Rudy Giuliani Mantan Penasehat Trump Digugat karena Pelecehan Seks

23 hari lalu

Rudy Giuliani saat konferensi pers.[Sky News]
Rudy Giuliani Mantan Penasehat Trump Digugat karena Pelecehan Seks

Rudy Giuliani digugat oleh mantan karyawannya atas tuduhan melakukan pelecehan seks selama bekerja padanya.


Donald Trump Diputus Bersalah Lecehkan Jurnalis AS, Didenda Rp 73,7 Miliar

30 hari lalu

Pengacara pribadi Donald Trump, Michael Cohen, berdiri di belakang Trump saat dia mencalonkan diri sebagai presiden, di gereja New Spirit Revival Center di Cleveland Heights, Ohio, AS, 21 September 2016.REUTERS/ Jonathan Ernst/File Foto
Donald Trump Diputus Bersalah Lecehkan Jurnalis AS, Didenda Rp 73,7 Miliar

Donald Trump kembali terjerat kasus pelecehan seksual. Ia didenda membayar ganti rugi Rp 73,7 miliar terhadap jurnalis AS.


Juri Dengar Video Trump tentang Bintang Boleh Apa Saja

35 hari lalu

E Jean Carroll, kiri dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, kanan. Sumber: melodyreports.com
Juri Dengar Video Trump tentang Bintang Boleh Apa Saja

Trump dalam rekaman video yang dibuat pengacara korban perkosaan, menyatakan seorang bintang bisa melakukan apa saja


Top 3 Dunia: Grup Wagner, Rudal Rusia, dan Bakal Calon Presiden AS

40 hari lalu

Yevgeny Prigozhin, pendiri pasukan tentara bayaran Wagner Rusia, berbicara di Paraskoviivka, Ukraina dalam gambar diam dari video tak bertanggal yang dirilis pada 3 Maret 2023. Concord Press Service/via REUTERS
Top 3 Dunia: Grup Wagner, Rudal Rusia, dan Bakal Calon Presiden AS

Berita Top 3 Dunia tentang Grup Wagner terancam bubar, rudal Rusia tewaskan 25 warga sipil, dan deretan bakal calon Presiden AS.


Trump Terjerat Kasus Lagi di New York, Sekarang Kasus Penipuan Rp 3,6 T

56 hari lalu

Pengacara pribadi Donald Trump, Michael Cohen, berdiri di belakang Trump saat dia mencalonkan diri sebagai presiden, di gereja New Spirit Revival Center di Cleveland Heights, Ohio, AS, 21 September 2016.REUTERS/ Jonathan Ernst/File Foto
Trump Terjerat Kasus Lagi di New York, Sekarang Kasus Penipuan Rp 3,6 T

Donald Trump diinterogasi dalam gugatan penipuan sipil terhadapnya senilai Rp 3,6 triliun.


Trump Tuntut Mantan Pengacaranya Setelah Didakwa

57 hari lalu

Pengacara pribadi Donald Trump, Michael Cohen, berdiri di belakang Trump saat dia mencalonkan diri sebagai presiden, di gereja New Spirit Revival Center di Cleveland Heights, Ohio, AS, 21 September 2016.REUTERS/ Jonathan Ernst/File Foto
Trump Tuntut Mantan Pengacaranya Setelah Didakwa

Trump menuduh Cohen gagal merahasiakan komunikasi pengacara-klien dan mengambil keuntungan dengan "menyebarkan kebohongan" tentang dia di buku.


Soal Penarikan Pasukan AS yang Kacau dari Afghanistan, Biden Salahkan Trump

8 April 2023

Anggota pasukan elit Badri 313 berjaga-jaga saat juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyampaikan sambutannya di bandara Kabul, Afghanistan 31 Agustus 2021. Amerika menyelesaikan proses penarikan pasukan dan evakuasi warga sehari sebelum deadline yang ditetapkan Taliban selaku penguasa baru Afghanistan. Twitter
Soal Penarikan Pasukan AS yang Kacau dari Afghanistan, Biden Salahkan Trump

Perang 20 tahun di Afghanistan, konflik terpanjang yang melibatkan pasukan AS, dimulai di bawah pemerintahan George W. Bush dan Presiden Barack Obama.


Stormy Daniels Sebut Trump Tak Layak Masuk Penjara, Ini Alasannya

7 April 2023

Stormy Daniels merupakan aktris dan sutradara film dewasa yang nama aslinya adalah Stephanie Clifford. Ia mengungkapkan menerima uang sebagai imbalan agar tetap diam tentang hubungan seksualnya dengan Trump pada 2006. Trump membantah pernah berselingkuh dengan Daniels. Dia menyebut pembayaran itu sebagai transaksi pribadi yang sederhana. REUTERS
Stormy Daniels Sebut Trump Tak Layak Masuk Penjara, Ini Alasannya

Stormy Daniels mengatakan, Trump tidak perlu dipenjara meskipun nantinya terbukti menyembunyikan pembayaran uang suap kepadanya