TEMPO Interaktif, Washington: Presiden Amerika Serikat George W. Bush secara rahasia menyetujui perintah yang mengizinkan pasukan Amerika Serikat melakukan operasi darat di Pakistan tanpa persetujuan negara itu sebelumnya.
New York Times melaporkan bahwa persetujuan bulan Juli lalu itu mengizinkan pasukan operasi khusus melakukan serangan dalam wilayah Pakistan, yang merupakan sekutu AS dalam pertempuran dengan Al-Qaidah dan Taliban.
"Situasi di wilayah persukuan tidak bisa ditolerir," kata pejabat senior AS kepada koran itu tanpa menyebutkan nama. "Kita harus lebih menyerang. Perintah telah dikeluarkan."
Menurut koran itu, pejabat AS mengatakan mereka akan memberitahu Pakistan kapan Amerika Serikat melakukan operasi di wilayah negara itu, namun mereka tidak akan meminta izin untuk itu.
Koran itu melaporkan bahwa pejabat-pejabat AS telah berdebat berbulan-bulan apakah akan mengizinkan serangan terhadap militan di Pakistan, menyusul peringatan intelijen AS bahwa Al-Qaidah dan kelompok-kelompok militan telah mengkonsolidasikan kekuatan mereka di barat laut Pakistan.
Laporan itu muncul seminggu setelah serangan lintas perbatasan yang dilakukan pasukan koalisi pimpinan AS yang berbasis di Afghanitan menewaskan 15 orang.
Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Jenderal Ashfaq Kayani kemarin mengkritik keras serangan itu dan mengatakan negaranya akan mempertahankan kedaulatannya apa pun yang terjadi.
"Kedaulatan dan integritas teritorial negara akan dipertahankan apa pun yang terjadi dan tidak ada pasukan luar yang diizinkan melakukan operasi di dalam wilayah Pakistan," ujaar Kayani.
"Dia mengatakan tidak ada persetujuan dengan pasukan koalisi bahwa mereka diizinkan untuk melakukan operasi di dalam wilayah perbatasan kami," ujarnya di sebuah media militer.
Kayani menyesalkan kematan warga sipil dalam serangan 4 September itu dan mengatakan serangan sembrono itu hanya membantu militan dan menambah semangat militansi di wilayah itu.
AFP/Erwin Z