TEMPO.CO, Manila – Jutaan warga Manila, Filipina, kembali bekerja pada Senin, 1 Juni 2020, setelah pelonggaran aturan lockdown virus Corona atau pelarangan kegiatan sosial dan bisnis dilakukan pemerintah.
Ini membantu memulihkan kegiatan ekonomi, yang sempat anjlok akibat lockdown untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19.
Sarana transportasi publik seperti kereta api dan bus mulai beroperasi di Manila dalam skala terbatas.
Ini membuat warga komuter terpaksa menunggu lama berjam-jam dan membuat ratusan pekerja terkatung-katung.
“Saya harus mulai kembali bekerja,” kata Steven John Cabusao, yang berjalan beberapa kilomter pada hari pertamanya bekerja seperti dilansir Reuters pada Senin, 1 Juni 2020.
Cabusao, 24 tahun, sempat bekerja dari rumah selama sebelas pekan.
Dia bekerja sebagai sebagai teknisi perawatan di sebuah perusahaan aviasi.
Dia mengatakan kebutuhan ekonomi mengalahkan rasa takutnya tertular infeksi virus Corona.
“Tapi rasa takut tertular virus Corona itu bakal selalu ada,” kata Cabusao.
Filipina menempati urutan ketiga jumlah kasus virus Corona di Asia Tenggara.
Filipina juga mulai mengaktifkan lebih banyak perusahaan dan orang bisa meninggalkan rumah tanpa izin pemerintah.
Presiden Rodrigo Duterte harus menjaga keseimbangan antara kesehatan publik dan ekonomi negara dengan penduduk 107 juta orang.
“Ini merupakan perjudian yang besar karena apapun yang terjadi ini akan kena kepada Presiden,” kata Dennis Coronacion, profesor Jurusan Ilmu Politik Universitas Santo Tomas, seperti dilansir ABS-CBN News dan dikutip Reuters.
Filipina memiliki sekitar 18 ribu kasus infeksi virus Corona dan 960 orang meninggal, yang mayoritas terjadi di Manila seperti dilansir situs Johns Hopkins University.
Pada Senin, otoritas Filipina mengatakan ada 552 kasus baru infeksi virus Corona dan tiga orang meninggal.