TEMPO.CO, Jakarta - Gereja St John yang terletak di Lafayette Square menjadi sasaran kemarahan demonstran yang memprotes tindakan burtal aparat kepolisian kulit putih pada seorang warga Amerika kulit hitam, George Floyd. Gereja itu adalah salah satu ikon di Kota Washington DC yang terletak hanya 300 meter dari Gedung Putih.
Situs rt.com mewartakan tembakan berulang kali terdengar dari dekat Gedung Putih saat unjuk rasa damai berubah menjadi ketegangan, kerusuhan dan vandalisme (pengerusakan). Tampak api membumbung di tengah kekacauan ini.
MPD is currently responding to multiple fires intentionally set around the city, including at St. John’s Episcopal Church in the 1500 blk of H Street, NW, with @dcfireems . This church has been standing in our city since the early 1800s. Please avoid the area. https://t.co/8BeINZ5IYk
— DC Police Department #StayHomeDC Lite (@DCPoliceDept) June 1, 2020
Dinding gedung gereja St John kotor dengan coretan grafiti. Gereja itu selalu di kunjungi oleh setiap presiden Amerika Serikat sejak di bangun dua abad silam. Rekaman video memperlihatkan api berkobar dari dalam gedung gereja.
Aparat kepolisian Washington DC melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan demonstran dan memberikan jalan kepada petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api yang ada dalam gereja. Masih belum diketahui pasti seberapa buruk kerusakan yang dialami gedung bersejarah itu.
Kantor Federasi Buruh Amerika Serikat dan organisasi kongres industri di jalan 16th Northwest juga menjadi sasaran vandalisme. Kaca-kaca jendela remuk dan api terlihat berkobar di area lobi gedung.
Api kecil terlihat di antara para demonstran di Ibu Kota Washington DC. Asap bahkan menutupi sebagian tugu Washingotn Monument.
Tindakan vandalisme oleh para demonstran itu dipicu oleh kematian Floyd, seorang kulit hitam, yang dibekuk ke tanah oleh seorang aparat kepolisian kulit putih dengan salah satu lututnya selama sembilan menit hingga korban meninggal. Kejadian ini terekam kamera dan dengan cepat memicu kemarahan.