TEMPO.CO, Moskow – Pemerintah Rusia bakal mulai menggunakan obat anti-virus, yang telah disetujui, untuk menangani pasien terinfeksi virus Corona pada pekan depan.
Otoritas setempat berharap obat anti-virus ini bakal menjadi game changer atau penentu untuk mengembalikan kehidupan publik menjadi normal.
“Rumah sakit di Rusia bakal mulai menggunakan obat ini untuk pasien dari 11 Juni dan bisa digunakan untuk sekitar 60 ribu pasien per bulan,” kata pejabat otoritas keuangan Rusia, RDIF, seperti dilansir Reuters pada Senin, 1 Juni 2020.
Obat anti-virus ini bernama Avifavir, yang merupakan obat pertama yang disetujui penggunaannya oleh kementerian Kesehatan Rusia.
Nama obat ini muncul dalam daftar obat yang disetujui otoritas kesehatan Rusia pada Sabtu setelah menjalani uji klinis.
Kepala RDIF, Kirill Dmitriev, mengatakan uji klinis melibatkan sekitar 330 orang dan menunjukkan obat ini bisa mengobati pasien terinfeksi virus Corona atau Covid-19 hingga sembuh dalam empat hari.
Kementerian Kesehatan mempercepat proses persetujuan penggunaan obat ini. Proses produksi obat anti-virus Corona ini mulai kerjakan sejak Maret.
“Kami percaya ini obat yang menjadi penentu. Ini akan mengurangi tekanan dalam layanan kesehatan. Kita akan melihat lebih sedikit orang yang mengalami kondisi kritis. Sebanyak 90 persen pasien Rusia, yang menggunakan obat ini, virus Corona itu mati dalam waktu sepuluh hari,” kata Dmitriev.